WFH Dinilai Tak Efektif Kurangi Polusi Udara di Jakarta
Kalau pun memang diterapkan WFH, maka hanya menurunkan polusi udara kurang dari setengahnya.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polusi udara yang belum juga membaik memunculkan wacana kerja dari rumah atau work from home (WFH).
Namun, benarkah hal ini bisa efektif mengurangi polusi?
Menurut Dokter spesialis paru dr Erlang Samoedro, SpP, FISR, dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), bekerja dari rumah tidak sepenuhnya dapat membantu mengurangi polusi udara.
Transportasi bukan sepenuhnya jadi sumber polusi udara.
Baca juga: Kondisi Polusi Udara di Jakarta Sangat Kritis, Pengamat Nilai Kebijakan WFH Tak Cukup untuk Atasi
"Lihat data DKI Jakarta, bahwa sektor tranportasi menyumbang 40 persen (polusi udara)," ungkapnya pada media konferensi pers virtual, Jumat (18/8/2023).
Kalau pun memang diterapkan WFH, maka hanya menurunkan kurang dari setengahnya.
Padahal sebagian besar sumber polusi disebabkan oleh industri dan aktivitas masyarakat lainnya.
Oleh karena itu, solusi dari polusi udara di kota Jakarta saat ini bukan hanya dari transportasi saja.
"Butuh banyak sektor upaya yang dikerjakan. Bukan hanya sektor transportasi saja," pungkasnya.