Ridwan Kamil Jadi Keynote Speaker di IDC AMSI, Bicara Teknologi AI hingga Wejangan ke Pemilih Muda
Menurut Kang Emil, biasanya para pemilih muda akan mencari track record atau rekam jejak calon yang dipilih dalam pemilu melalui teknologi
Editor: Muhammad Zulfikar
"Dengan AI dengan disrupsi digital harapan hadir. Rumusnya cuma satu, semua yang rutin akan digantikan oleh mesin," katanya.
Nasihat kepada Pemilih Muda
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menghadiri Indonesia Digital Conference 2023 memperoleh pertanyaan dari Ketua Umum Asosiasi Media Siber (AMSI) Wenseslaus Manggut.
Dalam kesempatan tersebut, pria yang disapa Kak Wens itu bertanya apakah Kang Emil punya nasihat kepada Pemilih jomblo (muda) dalam perhelatan Pemilu mendatang.
Kang Emil menjelaskan dengan memberikan gambaran lebih dahulu soal dia sebagai pemimpin yang memiliki dua tipe ajudan.
Pertama, ajudan yang berkaitan protokoler dan administrasi kedua ajudan khusus konten. Khusus untuk ajudan konten ini ada dua orang yang menanganinya. "Jadi, jika ada 500 pemimpin, berarti ada 1000 lapangan pekerjaan content creator," katanya.
Di sisi lain, Kang Emil memastikan bahwa para pemilih muda adalah generasi digital native, yakni sejak lahir sudah paham dengan dunia digital.
Terkait hal itu, ia berharap para pemilih muda harus tetap menguasai dunia digital, memiliki nurani manusia sehingga tidak terjebak ke sisi gelap digital, dan terus meningkatkan skillnya di dunia digital.
"Jadi poinnya beradaptasi, belajar tapi masuk kelompok ke sisi yang positif," katanya.
Dalam Pemilu nanti, lanjut Kang Emil, akan ada 10 persen pemilih muda yang peduli dengan isu kepemiluan.
Ia berharap, para pemilih muda lainnya tidak apatis mengenai Pemilu. Ini karena tokoh-tokoh yang ikut kontestasi baik di tingkat pusat hingga daerah harus dipahami adalah orang-orang yang kompeten dan mengambil keputusan menyangkut hajat hidup para pemilih muda nantinya, seperti sektor pendidikan dan kesehatan.
Menurut Kang Emil, biasanya para pemilih muda akan mencari track record atau rekam jejak calon yang dipilih dalam pemilu melalui teknologi, yakni search di internet.
"Anda harus ikut memilih, kalau pilih saya alhamdulilah. Kalau tidak, pilih yang Anda sukai. Demokrasi kita belum sedewasa yang kita harapkan, Anda harus jadi bagian yang menentukan masa depan di Indonesia," katanya.
Terkait pencalonan dirinya dalam kontestasi pemilu, Kang Emil belum mau berandai-andai. Jika dirinya ditugaskan partai, dirinya siap untuk ikut dalam kontestasi.
Begitu juga terkait pertanyaan Kak Wens apakah Kang Emil akan ikut dalan kontestasi sebagai Gubernur DKI Jakarta atau kembali menjadi Gubernur Jawa Barat, Kang Emil juga belum bisa menjawab secara pasti.