Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ridwan Kamil Jadi Keynote Speaker di IDC AMSI, Bicara Teknologi AI hingga Wejangan ke Pemilih Muda

Menurut Kang Emil, biasanya para pemilih muda akan mencari track record atau rekam jejak calon yang dipilih dalam pemilu melalui teknologi

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Ridwan Kamil Jadi Keynote Speaker di IDC AMSI, Bicara Teknologi AI hingga Wejangan ke Pemilih Muda
dok AMSI
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi keynote speaker dalam acara Indonesia Digital Conference (IDC) 2023 di Hotel El Royale, Kota Bandung, Rabu (23/8/2023). Kang Emil menerangkan bahwa dengan AI ini imajinasi jadi tidak terbatas, sehingga bisa merekonstruksi visual-visual yang bisa menggantikan proses pekerjaan manusia.  

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi keynote speaker dalam acara Indonesia Digital Conference (IDC) 2023 di Hotel El Royale, Kota Bandung, Rabu (23/8/2023).

Acara tersebut diselenggarakan oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI).

Pada kesempatan tersebut, Ridwan Kamil membahas mengenai teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan hingga nasihat untuk pemilih muda.

Baca juga: Saat Acara IDC AMSI, Ridwan Kamil Minta Semua Pihak Beradaptasi di Era Disrupsi Digital

Ridwan Kamil mengatakan pentingnya melakukan adaptasi agar tidak kalah oleh teknologi AI.

"Saya pemimpin Jawa Barat, setiap hari saya beradaptasi. Saat ini saya kaum generalis, saya dulu kaum spesialis arsitektur desain. Sejak jadi pemimpin saya harus pintar segala urusan dari inflasi, AI saya harus pahami," kata Ridwan Kamil.

Pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengungkapkan bahwa Indonesia adalah pengguna internet terbesar yang mencapai per tahun lalu 204 juta dan jumlah nomor telpon selular yang beredar sudah di atas 350 juta.

Baca juga: Jadi Keynote Speaker di IDC AMSI, Ridwan Kamil Tekankan Pentingnya Adaptasi Terhadap Teknologi AI

Tak hanya itu, menurut Kang Emil, Indonesia juga negara yang penggunaan telpon selularnya paling lama sedunia yakni mencapai 5,7 jam per hari.

Berita Rekomendasi

"Poin saya apa? Di setiap disrupsi ada sisi baik ada the dark side of dessert. Saya Sebagai pemimpin harus mendorong-dorong yang positif, tapi harus juga menyiapkan benteng-benteng terhadap sisi gelap ini dan negara harus siap terhadap hal itu," ungkapnya.

Kang Emil menjelaskan, di Indonesia perputaran ekonomi digital di Indonesia mencapai 220 miliar dolar.

"Yang tadinya berjualan fisik sekarang belajar jualan online. Jadi  Indonesia itu negara yang paling cepat beradaptasi mengamalkan digital. Negara kita paling cepat urusan bikin apps, nyari jodoh, bisnis, ngutang," paparnya.

Kang Emil menyebut bahwa yang mengubah lansekap ekonomi adalah digital, sedangkan tugas pemimpin yaitu mengeksklusifkan akses digital.

"Maka saya lahirkan banyak inovasi di desa. Tiga disrupsi di Indonesia Pandemi Covid-19, digital, climate crisis distrupsent," sebutnya.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Tren Elektabilitas Erick Thohir Naik, Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno Turun

Kang Emil menerangkan bahwa dengan AI ini imajinasi jadi tidak terbatas, sehingga bisa merekonstruksi visual-visual yang bisa menggantikan proses pekerjaan manusia. 

"Jadi kalau Indonesia ingin bersiap, tidak hanya mengurusi 220 miliar dolar US ekonomi, tapi juga need have a defends this the dark side of this digital disruptions, specialis the AI," terang Kang Emil.

"Dengan AI dengan disrupsi digital harapan hadir. Rumusnya cuma satu, semua yang rutin akan digantikan oleh mesin," katanya.

Nasihat kepada Pemilih Muda

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menghadiri Indonesia Digital Conference 2023 memperoleh pertanyaan dari Ketua Umum Asosiasi Media Siber (AMSI) Wenseslaus Manggut.

Dalam kesempatan tersebut, pria yang disapa Kak Wens itu bertanya apakah Kang Emil punya nasihat kepada Pemilih jomblo (muda) dalam perhelatan Pemilu mendatang.

Kang Emil menjelaskan dengan memberikan gambaran lebih dahulu soal dia sebagai pemimpin yang memiliki dua tipe ajudan.

Pertama, ajudan yang berkaitan protokoler dan administrasi kedua ajudan khusus konten. Khusus untuk ajudan konten ini ada dua orang yang menanganinya. "Jadi, jika ada 500 pemimpin, berarti ada 1000 lapangan pekerjaan content creator," katanya.

Di sisi lain, Kang Emil memastikan bahwa para pemilih muda adalah generasi digital native, yakni sejak lahir sudah paham dengan dunia digital.

Terkait hal itu, ia berharap para pemilih muda harus tetap menguasai dunia digital, memiliki nurani manusia sehingga tidak terjebak ke sisi gelap digital, dan terus meningkatkan skillnya di dunia digital.

"Jadi poinnya beradaptasi, belajar tapi masuk kelompok ke sisi yang positif," katanya.

Dalam Pemilu nanti, lanjut Kang Emil, akan ada 10 persen pemilih muda yang peduli dengan isu kepemiluan.

Ia berharap, para pemilih muda lainnya tidak apatis mengenai Pemilu. Ini karena tokoh-tokoh yang ikut kontestasi baik di tingkat pusat hingga daerah harus dipahami adalah orang-orang yang kompeten dan mengambil keputusan menyangkut hajat hidup para pemilih muda nantinya, seperti sektor pendidikan dan kesehatan.

Menurut Kang Emil, biasanya para pemilih muda akan mencari track record atau rekam jejak calon yang dipilih dalam pemilu melalui teknologi, yakni search di internet.

"Anda harus ikut memilih, kalau pilih saya alhamdulilah. Kalau tidak, pilih yang Anda sukai. Demokrasi kita belum sedewasa yang kita harapkan, Anda harus jadi bagian yang menentukan masa depan di Indonesia," katanya.

Terkait pencalonan dirinya dalam kontestasi pemilu, Kang Emil belum mau berandai-andai. Jika dirinya ditugaskan partai, dirinya siap untuk ikut dalam kontestasi.

Begitu juga terkait pertanyaan Kak Wens apakah Kang Emil akan ikut dalan kontestasi sebagai Gubernur DKI Jakarta atau kembali menjadi Gubernur Jawa Barat, Kang Emil juga belum bisa menjawab secara pasti.

"Sesuai survei, saya masih dipercaya masyarakat Jawa Barat 70 persen dan saya masih punya kesempatan 1 periode lagi di Jawa Barat. Tapi kalau survei untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta bagus, alhamdulilah. Sehingga saya ada opsi, kalau pilihannya ke Jakarta tapi tidak bisa sekarang menjawabnya, intinya takdir tidak selalu matematis," katanya.

Program Indonesia Digital Conference (IDC) dan AMSI Awards adalah bagian dari program kerjasama AMSI dengan Internews dan USAID MEDIA untuk membangun keberlanjutan bisnis media di Indonesia.

Pada gelaran tahun ini, IDC dan AMSI Awards juga mendapatkan dukungan dari PT Astra International Tbk, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), Mining Industry Indonesia (MIND ID), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero), PT Adaro Energy Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Merdeka Copper Gold Tbk, Bank BJB, Harita Nickel, PT XL Axiata Tbk, dan Minderoo Foundation.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas