Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Tampang 3 Anggota TNI yang Diduga Culik dan Aniaya Imam Masykur hingga Tewas

Ini tampang ketiga terduga pelaku yang diduga menganiaya Imam Masykur hingga tewas.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Ini Tampang 3 Anggota TNI yang Diduga Culik dan Aniaya Imam Masykur hingga Tewas
YouTube Kompas TV
Tiga terduga pelaku penganiayaan terhadap Imam Masykur (kiri ke kanan): Praka RM, Praka J, dan Praka HS. 

TRIBUNNEWS.COM - Pomdam Jaya/Jayakarta memperlihatkan foto anggota TNI yang diduga menculik hingga menganiaya pemuda asal Bireun, Aceh, bernama Imam Masykur hingga tewas, dalam konferensi pers di Pomdam Jaya/Jayakarta, Jakarta Selatan pada Selasa (29/8/2023).

Adapun ketiga anggota TNI tersebut berinisial Praka RM, Praka J, dan Praka HS.

Dalam foto yang diperlihatkan, mereka telah mengenakan baju tahanan berwarna oranye.

Selain itu, diperlihatkan pula ketika Praka RM dan Praka J diinterograsi oleh penyidik dari Pomdam Jaya/Jakarta.

Pada kesempatan tersebut, Pomdam Jaya juga menjelaskan kronologi kasus ini.

Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya), Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar, mengatakan, awalnya Imam diculik saat menjaga toko kosmetik di kawasan Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten, pada 12 Agustus 2023 lalu.

Baca juga: Ada Korban Lain dari Penculikan Oknum Paspampres, tapi Dibuang di Tol Cikeas, Kini jadi Saksi

Pada saat itu, Praka RM disebut berpura-pura menjadi polisi gadungan ketika mengamankan Imam Masykur.

Berita Rekomendasi

Saat ditangkap, Imam Masykur disiksa hingga mengakibatkan dirinya meninggal dunia.

Irsyad mengatakan hal ini terungkap saat Praka RM diperiksa untuk dimintai keterangannya oleh penyidik dari Kodam Jaya.

Irsyad juga mengungkapkan tujuan Praka RM menganiaya korban adalah untuk melakukan pemerasan.

Selain itu, saat Masykur ditangkap, Praka RM yang mengaku sebagai polisi, menuduh korban telah melakukan pengedaran obat-obatan ilegal.

"Pelaku berpura-pura sebagai aparat kepolisian yang melakukan penangkapan terhadap korban karena korban diduga pedagang obat-obat ilegal (seperti) Tramadol dan lain-lain," katanya, dikutip dari YouTube Kompas TV.

Setelah itu, Praka RM bersama dua rekannya juga meminta tebusan sebesar Rp 50 juta kepada keluarga korban agar Masykur dibebaskan.

"Cuman pelaksanaannya mungkin kelewatan sehingga menyebabkan (korban) meninggal dunia," ucapnya.

Lalu, setelah tewas, jasad Imam dibuang di Karawang dan ditemukan di Sungai Cibogo, Karawang, Jawa Barat, pada 18 Agustus 2023.

Ada Korban Lain, Dilepas di Tol Cikeas dalam Kondisi Hidup

Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar mengungkapkan ada korban lain yang diduga dianiaya oleh tiga anggota TNI tersebut.

Adapun korban yang dimaksud merupakan rekan Masykur berinisial H.

Irsyad mengatakan korban tersebut ternyata dilepas dalam keadaan hidup di Tol Cikeas setelah mengalami penganiayaan.

Kini, H berstatus sebagai saksi.

"Itu dilepas karena mendapati korban kondisinya sudah agak (parah), napas juga susah. Karena ketakutan, korban dilepas, nah itu kita periksa sebagai saksi," tuturnya.

Irsyad juga menuturkan Masykur dan H diculik saat berada di toko obat miliknya di kawasan Rempoa, Ciputat, Tangerang Selatan.

"Saat kejadian pertama menolong korban untuk supaya tidak diculik jadi mereka ini datang kemudian berusaha mengambil korban."

"Tapi sebelumnya warga sekitar mencoba memberikan perlawanan," jelas Irsyad.

Baca juga: Ibu Imam Masykur Akui Dapat Ancaman Paspampres hingga Dimintai Uang Tebusan Rp50 Juta

Irsyad juga mengatakan ada satu warga sipil yang juga diduga terlibat dalam kasus penculikan tersebut, yakni berinisial MS.

Ia merupakan kakak ipar dari Praka RM yang kini ditahan di Polda Metro Jaya.

Video Viral Penganiayaan Masykur di Dalam Mobil Hoaks

Imam Masykur, warga Gandapura, Bireuen, Aceh meninggal dunia diduga disiksa oknum Paspampres di wilayah Jakarta.
Imam Masykur, warga Gandapura, Bireuen, Aceh meninggal dunia diduga disiksa oknum Paspampres di wilayah Jakarta. (Serambinews.com)

Irsyad juga turut mengungkapkan, video viral yang memperlihatkan seseorang dianiaya dengan narasi orang tersebut adalah Masykur, merupakan informasi hoaks.

Diketahui, sempat beredar video viral dengan narasi bahwa orang di dalam video tersebut adalah Masykur yang dianiaya menggunakan selang.

Irsyad mengatakan video tersebut tidak berkaitan dengan kasus penganiayaan terhadap Masykur yang berujung tewas.

"Hoaks, itu hoaks. Itu nggak ada kaitannya dengan kasus ini. (Video) nggak tahu saya," katanya.

Baca juga: Panglima TNI Minta Oknum Paspampres yang Aniaya Pemuda Aceh Dihukum Berat, Begini Kata Pengamat

Lalu, ketika ditanya terkait keluarga mengetahui korban meminta tebusan Rp 50 juta, Irsyad mengatakan ada video lain ketika Marsykur meminta tebusan menggunakan bahasa Aceh.

Sementara, video yang viral tersebut menggunakan Bahasa Indonesia.

"Kan waktu itu korban sempat ditelepon meminta tebusan ke ibunya. Ada videonya, pakai bahasa Aceh. (Video penganiayaan) di dalam mobil, itu hoaks, nggak ada sangkut pautnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Oknum Paspampres Aniaya Pemuda

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas