Tampang 3 Tersangka yang Aniaya Imam Masykur, 1 Oknum Paspampres dan 2 Lainnya Prajurit TNI AD
Berikut tampang ketiga tersangka kasus dugaan penculikan, penganiayaan, dan pemerasan kepada seorang pemuda bernama Imam Masykur. Ada dari Paspampres.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Pihak Polisi Militer Kodam Jayakarta atau (Pomdam Jaya) merilis foto tiga tersangka kasus dugaan penculikan, penganiayaan, dan pemerasan kepada seorang pemuda bernama Imam Masykur (25).
Kadispenad Brigjen TNI Hamim Tohari membeberkan, tiga tersangka diketahui berasal dari dua kesatuan berbeda.
"Baik berasal dari satuan Paspampres maupun berasal dari satuan TNI Angkatan Darat (AD)," katanya dalam konferensi presnya dikutip dari YouTube KOMPASTV, Selasa (29/8/2023).
Lebih rinci lagi, tersangka dari oknum Paspampres berinisial Praka RM.
Dua lainnya masing-masing Praka HS, yang merupakan anggota Direktorat Topografi TNI AD dan Praka J dari Kodam Iskandar Muda.
Dalam foto yang dibagikan Pomdam Jaya ketiganya tampak sudah mengenakan kaus berwarna kuning bertuliskan TAHANAN MILITER.
Baca juga: Ada Korban Lain dari Penculikan Oknum Paspampres, tapi Dibuang di Tol Cikeas, Kini jadi Saksi
Mereka juga terlihat sedang dimintai keterangan oleh petugas dengan posisi tangan terborgol di kursi.
Sedangkan Komandan Polisi Militer Kodam Jayakarta (Danpomdam Jaya), Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar mengungkap latarbelakang ketiga tersangka.
Ketiganya ternyata berasal dari satu daerah Aceh.
"Mereka ini satu angkatan, latarbelakangnya adalah orang-orang dari Aceh. Yang sama-sama berdinas di Jakarta," kata Irsyad.
Ketiganya kemudian merencanakan melakukan penculikan, pemerasan, dan penganiayaan.
Praka RM dan kawan-kawannya tidak mengenal korban yang juga berasal dari Aceh.
"Tidak saling kenal, tapi mereka mengetahui korban ini karena sama-sama berada komunitas orang-orang Aceh. Korban sendiri berada di komunitas penjual kosmetik," papar Irsyad.
Baca juga: Ancaman Oknum Paspampres ke Ibu Imam Masykur: Jika Tak Kirim Uang, Imam Dibunuh & Dibuang ke Sungai
Irsyad kemudian menguraikan proses hukum yang hingga kini masih berjalan.