Profil Dino Patti Djalal, Disorot usai Rumahnya jadi Sarang Penipu Online, Penyewa Kabur
Berikut profil Dino Patti Djalal yang rumahnya menjadi sarang penipuan online, kini bangunan di Jalan Kemang IV,Jaksel kosong ditinggal penyewa
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Garudea Prabawati
![Profil Dino Patti Djalal, Disorot usai Rumahnya jadi Sarang Penipu Online, Penyewa Kabur](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/dino-pati-djalal-baru-3.jpg)
Ia menerima Bintang Mahaputra Adipradana, medali tertinggi negara bagian atas jasanya.
Bahkan, Dino kembali meraih penghargaan bergengsi “Marketeer of the Year” saat Presiden Joko Widodo menjabat Wali Kota Solo.
Barulah pada Juni 2014, Dino diangkat menjadi Wakil Menteri Luar Negeri, hingga Oktober tahun itu. Beliau pensiun dari Pemerintahan Indonesia pada pertengahan tahun 2015.
Dr Dino telah menulis 11 buku. Yang paling terkenal adalah “Must Can”, buku tentang kepemimpinan, yang menjadi best seller nasional di Indonesia dengan terjual sekitar 2 juta eksemplar.
Bahkan telah diterjemahkan dslam bahasa Inggris, Mandarin, Korea, Rusia, Perancis, Arab, Jepang.
Dr. Dino juga merupakan Ketua Dewan Direksi, World Resources Institute (WRI) Indonesia, yang merupakan bagian dari World Resources Institute (WRI) yang berbasis di Washington DC.
Baca juga: Rumah Dino Patti Djalal Diduga Dijadikan Markas Penipuan Online Scam, Polisi Selidiki
WRI dikenal sebagai salah satu wadah pemikir terbaik di dunia untuk isu-isu yang berkaitan dengan pembangunan berkelanjutan.
Dr. Dino juga menjabat (tetapi sekarang tidak lagi) sebagai anggota Dewan Gubernur Institut Perdamaian dan Demokrasi, yang berbasis di Bali.
Selain karier, sejumlah program juga sudah diluncurkan, seperti Supermentor, sebuah program publik yang menampilkan tokoh-tokoh ikonik dan berprestasi untuk menginspirasi generasi muda tentang keterampilan hidup dan tips sukses.
Pada tahun 2015, Dr. Dino mendirikan Komunitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia (FPCI)
Ia juga merupakan anggota Komite Eksekutif Forum Perdamaian Paris,.
Di yahun 2018, Dr. Dino menjadi ketua Asosiasi Dosen Indonesia (ADI).
Dino juga dikenal luas sebagai bapak Diaspora Indonesia, mengingat perannya dalam meluncurkan Kongres Diaspora Indonesia Sedunia yang pertama di Los Angeles pada tahun 2012.
Ia juga sebagai pencetus istilah “diaspora Indonesia” serta pencetus Jaringan Diaspora Indonesia ( IDN) di seluruh dunia.
Dino adalah Pemegang Rekor Dunia Guinness untuk ansambel angklung terbesar yang ia selenggarakan pada tahun 2011 di Monumen Nasional di Washington DC. Dengan lebih dari 375.000 pengikut, Dr. Dino dijuluki sebagai “duta Twitter”.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Hendra Gunawan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.