Ragilia dan Andayani Kini Rasakan Buah Pelatihan Wirausaha Program Hope
Bukan cuma Ragilia, karyawan lainnya yang juga peserta program, Santik Andayani kini telah membuka wirausaha pada bidang kuliner.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Ragilia dan Andayani Kini Rasakan Buah Pelatihan Wirausaha Program Hope
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT HM Sampoerna Tbk menggagas program Help, Overcome, Prepare, Energize (HOPE) untuk mempersiapkan karyawannya yang memasuki masa pensiun sehingga mampu terus berdaya setelah purna tugas.
Lewat program tersebut, pesertanya akan dibekali berbagai pelatihan dan pengembangan untuk siap menjalani masa purna tugas dengan kegiatan yang punya nilai ekonomi.
Terdapat lebih dari 30 kelas kewirausahaan yang dapat diikuti peserta, termasuk pelatihan kewirausahaan bidang kuliner, katering, jasa binatu, dan lainnya.
Baca juga: Wali Kota Serang Apresiasi Upaya Sampoerna Berdayakan UMKM Daerah
Keunikan dari program ini ialah para peserta akan mendapat pembinaan secara berkelanjutan. Usaha yang mereka dirikan akan dipantau oleh mentor. Para peserta juga bisa berkonsultasi perihal tantangan yang mereka alami selama menjalankan usahanya.
Ragilia, salah seorang karyawan sigaret kretek tangan (SKT) yang memasuki masa pensiun, ikut menjadi peserta pelatihan perdagangan pada bidang keuangan dan kewirausahaan.
Setelah mengikuti pelatihan sejak tahun 2020, Ragilia mengaku kini telah merasakan hasil dari pelatihannya. Ia kini telah mampu membuka toko dan mengantongi omzet mencapai Rp20 juta per bulan.
"Sebelumnya, omzet saya hanya Rp650.000 setiap bulan. Saat ini, saya mampu membuka toko offline dan berjualan online. Kini omzet saya mencapai Rp 20 juta setiap bulan dan followers saya bertambah," kata Ragilia, Rabu (30/8/2023).
Bukan cuma Ragilia, karyawan lainnya yang juga peserta program, Santik Andayani kini telah membuka wirausaha pada bidang kuliner.
Buami, yang juga pelinting SKT juga merasakan manfaat dari pelatihan yang dia ikuti. Mulanya ia mengaku kesulitan memahami materi pelatihan daring lewat layar ponselnya.
Hal ini kemudian disiasati dengan mendokumentasikan semua materi pelatihan dalam satu buku besar. Buami selanjutnya mengulangi materi pelatihan yang telah dicatat.
Setelah menerapkan pelatihan pengelolaan keuangan serta kewirausahaan, Buami mengatakan saat ini sudah berhasil mewujudkan mimpi putrinya untuk menempuh pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
"Saya merasa terbantu berkat pelatihan-pelatihan yang disediakan oleh program HOPE," kata Buami.