Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anas Urbaningrum Dukung NasDem Tak Jadi Laporkan SBY ke Polisi

Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) ini mendukung Surya Paloh untuk tidak membawa masalah politik ke ranah hukum.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Anas Urbaningrum Dukung NasDem Tak Jadi Laporkan SBY ke Polisi
Tangkap layar kanal YouTube Tribunnews
Ketua Umum Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Anas Urbaningrum, menyampaikan pidato politik saat Musnalub di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Sabtu (15/7/2023). 

Anas Urbaningrum Dukung NasDem Tak Jadi Laporkan SBY ke Polisi

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rina Ayu

TRIBUNNEWS COM, JAKARTA -  Anas Urbaningrum turut merespons batalnya politikus Partai NasDem melaporkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Bareskrim Polri. 

Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) ini mendukung Surya Paloh (SP) untuk tidak membawa masalah politik ke ranah hukum.

Anas berujar kepentingan politik tetap harus ada di wilayah politik.

Ia pun kembali menyinggung soal prinsip Nabok Nyilih Tangan.

"Sudah betul ini Bang SP. Urusan politik sebaiknya dijaga berada di wilayah politik. Pertandingan politik jangan menyeret institusi hukum (dan keamanan). Prinsipnya “nabok nyilih tangan” itu tidak baik dan jangan pernah terjadi lagi. Biar lbh sehat," tulis Anas di aplikasi X yang dikutip Tribunnews.com, Senin (4/9/2023).

Baca juga: Ahmad Sahroni Ngaku Dilarang Surya Paloh dan Anies Baswedan Laporkan SBY ke Polisi

Berita Rekomendasi

Menurut dia, kompetisi politik demokratis harus memiliki sikap ksatria.

Karena itu haruslah bertanding terbuka dan adil.

"Sekeras apapun, jika terbuka dan adil, akan menjadi pelajaran berdemokrasi yg indah. Kalau jurus “nabok nyilih tangan” jelas itu sikap pengecut yg mendestruksi tradisi demokrasi. Gaya lama “nabok nyilih tangan” ini harus disudahi. Biarkan itu menjadi sejarah hitam yg dikubur dalam2," tulis lagi Anas.

Baginya bukan soal SBY maupun Partai Demokrat, melainkan politik yang harus dibangun melalui kompetisi sehat.

"Perhatian saya tidak pada apa partainya atau siapa orangnya, tetapi pada ikhtiar untuk membangun tradisi kompetisi yg sehat. Dulu pernah ada yg pakai jurus “nabok nyilih tangan” alias cara pengecut. Nah, model begini jangan ditiru dan dipakai lagi saat ini dan masa selanjutnya," ujar Anas.

Ia pun menyinggung soal jurus nabok nyilih tangan.

Istilah itu pernah ia ungkap sebelum dirinya ditangkap KPK pada 2014 silam.

''Nabok Nyilih Tangan' dikenal sebagai istilah dalam bahasa Jawa.

Hal itu menggambarkan seseorang yang ingin memukul orang lain, namun tidak memakai tangannya sendiri, melainkan menggunakan tangan orang lain.

Istilah ini kerap disematkan kepada orang sebagai pengecut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas