Jika Mimpi SBY Bertemu Megawati Terwujud, Maka 'Tembok Berlin' di Indonesia Runtuh
Partai Demokrat menyambut baik terkait wacana bertemunya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat menyambut baik terkait wacana bertemunya Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Wacana bertemunya kedua mantan Presiden RI itu berhembus di tengah kabar kalau Partai Demokrat akan menjalin kerja sama politik dengan PDIP.
"Jika pertemuan pak SBY-Ibu Mega atau koalisi Demokrat-PDIP ini terjadi sangat bagus ya," kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Jansen Sitindaon dalam keterangannya, Rabu (6/9/2023).
Kata dia, pertemuan dan kerja sama politik antara SBY dengan Megawati itu tidak hanya baik untuk Pilpres 2024, melainkan juga terhadap wajah politik Indonesia.
Sebab menurut Jansen, bertemunya SBY dan Megawati merupakan suatu momentum yang ditunggu rakyat Indonesia.
"Bukan sekedar untuk pilpres saja, namun lebih jauh lagi bagi negeri kita ini," kata Jansen.
Dirinya lantas mengibaratkan kalau, jika pertemuan itu benar terjadi, maka 'Tembok Berlin' di Indonesia sudah runtuh.
Tembok tersebut yang diistilahkan oleh Jansen sebagai penghalang komunikasi antara SBY dengan Megawati belakangan ini.
"Rekonsiliasi Nasional yang diharapkan seluruh rakyat Indonesia akhirnya terjadi. 'Tembok Berlin' Indonesia akhirnya runtuh," tutur dia.
Meski begitu, jika ditanyakan terkait dengan sikap politik Demokrat ke depan, Jansen belum bisa memastikan.
Terpenting kata dia, usai keluar dari Koalisi Perubahan, Demokrat akan mencari koalisi baru dan enggan untuk kembali ke koalisi pengusung Anies Baswedan sebagai capres.
"Jika ditanyakan terkait sikap final, beberapa hari ini kami kan baru saja menyelesaikan 'perceraian' dengan pasangan lama kami yang tak mungkin lagi kami kembali kesana," kata dia.
"Tahap berikutnya tentu kami akan maju, 'move on' ke kerjasama dengan koalisi yang baru," tukas Jansen.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah mengatakan pihaknya akan kembali membuka komunikasi dengan Partai Demokrat.
Wacana PDIP dan Demokrat berkoalisi mengemuka setelah NasDem dan PKB mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Basarah menyebut secara kelembagaan PDIP diwakili Ketua DPP Puan Maharani sudah bertemu dengan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Saya kira komunikasi politik itu terus berlanjut sampai dengan sekarang dan mungkin dalam beberapa waktu ke depan komunikasi politik itu akan dibuka kembali," kata Basarah di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar, Menteng, Jakarta, Selasa (5/9/2023).
Baca juga: SBY Pernah Unggah Mimpi Naik Kereta Bareng Jokowi dan Megawati, Kode Politik Arah Koalisi Demokrat?
Dia membuka peluang jika komunikasi antara partainya dengan Demokrat akan diintensifkan.
"Mungkin saja diintensifkan, sambil kedua belah pihak menemukan kesamaan persepsi dan frekuensi, apakah mungkin dilanjutkan pada kerja sama politik Pilpres atau tidak. Itu tergantung hasil pembicaraan antara pimpinan Partai Demokrat dan pimpinan PDIP," ucap Basarah.
Lebih lanjut, Basarah menambahkan pada prinsipnya PDIP terbuka untuk bekerja sama dengan siapapun.
"Sepanjang memiliki satu platform ideologi yang sama, tujuan pembangunan nasional yang sama, PDIP senantiasa membuka diri untuk menjalin Komunikasi politik dengan partai-partai politik yang ingin bekerja sama dengan PDIP dan Pak Ganjar Pranowo," ungkapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.