Keluar dari Rumah Dinas Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo Kini Numpang di Rumah Kakaknya
Ganjar Pranowo disebut kini menumpang di rumah kakaknya di Semarang setelah tak lagi menempati Rumah Dinas Puri Gedeh.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Gubernur Jawa Tengah sekaligus bakal calon presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo disebut kini menumpang di rumah kakaknya di Semarang setelah tak lagi menempati Rumah Dinas Puri Gedeh.
Diketahui masa jabatan Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah telah usai pada 5 September 2023.
Informasi Ganjar kini numpang di rumah kakaknya diungkapkan Ketua Relawan Ganjarian, Guntur Romli.
Ia turut hadir saat Ganjar meninggalkan rumah dinas yang sudah ia tempati selama 10 tahun.
"Saat meninggalkan rumah dinas yang sudah ditempati selama 10 tahun, Mas Ganjar nyetir sendiri. Di sampingnya istrinya Ning Siti Atikoh. Diikuti satu mobil belakang dari keluarganya," ungkap Guntur kepada Tribunnews, Rabu (6/9/2023).
Seluruh staf dan pegawai di rumah dinas berjejer melepas Ganjar Pranowo.
Baca juga: Masa Jabatan Selesai, Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil Tak Kuasa Menahan Air Mata di Hadapan Warga
Guntur kemudian bertanya kepada para staf, di daerah mana rumah pribadi Ganjar di Semarang.
"Pak Gub mau nginap di rumah kakaknya di Manyaran Semarang, masih numpang," ungkap Guntur mengutip jawaban seorang staf.
Guntur mengaku heran dan baru tahu Ganjar tidak memiliki rumah pribadi di Semarang.
"Saya terkejut, 10 tahun Mas Ganjar jadi Gubernur Jawa Tengah dan sudah tinggal di Semarang tapi tidak punya rumah di Semarang, atau di sekitar Semarang," ungkapnya.
"Saya tertegun, karena saking fokusnya melayani warga Jawa Tengah, sampai-sampai Mas Ganjar tidak peduli pada kebutuhan pribadi dan keluarganya, tidak memikirkan rumah pribadi di Semarang, ketika harus keluar dari rumah dinas pun, dia harus 'menumpang' di rumah kakaknya di Semarang," lanjutnya.
Sementara itu dikutip dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Ganjar Pranowo memang tidak memiliki rumah di Semarang.
Berdasar LHKPN terakhir Ganjar yang disampaikan pada 30 Maret 2023, ia memiliki tujuh tanah dan bangunan di Purbalingga, Jawa Tengah, dan Sleman, Yogyakarta.
Baca juga: Arsjad Rasjid Jadi Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar karena Dinilai Berpengetahuan Luas dan Gesit
Berikut rincian tanah dan bangunan milik Ganjar Pranowo :
1. Tanah dan Bangunan Seluas 120 m2/21 m2 di KAB / KOTA PURBALINGGA, HASIL SENDIRI Rp. 50.000.000
2. Tanah Seluas 278 m2 di KAB / KOTA PURBALINGGA, HASIL SENDIRI Rp. 150.000.000
3. Tanah Seluas 1178 m2 di KAB / KOTA PURBALINGGA, WARISAN Rp. 70.000.000
4. Tanah dan Bangunan Seluas 658 m2/56 m2 di KAB / KOTA PURBALINGGA, WARISAN Rp. 65.000.000
5. Bangunan Seluas 34 m2 di KAB / KOTA SLEMAN, HASIL SENDIRI Rp. 520.000.000
6. Bangunan Seluas 34 m2 di KAB / KOTA SLEMAN, HASIL SENDIRI Rp. 520.000.000
7. Tanah Seluas 1370 m2 di KAB / KOTA SLEMAN, HASIL SENDIRI Rp. 1.370.000.000
Ganjar Pamit
Sementara itu diberitakan Tribun Jateng, Ganjar Pranowo tak kuasa menahan air mata tatkala berpamitan kepada puluhan ribu warga Jateng di hari terakhirnya menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, Selasa (5/9/2023).
Bersama istri tercinta, Siti Atikoh dan putra semata wayangnya, Zinedine Alam Ganjar, ia hadir dalam pesta rakyat dalam rangka perpisahannya di halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kota Semarang.
Ganjar awalnya cukup tegar menyampaikan pidatonya di hadapan rakyat.
Namun ketika diputar video testimoni dari warga Jateng, ulama dan orang terdekatnya, pertahanan Ganjar bobol juga.
Apalagi ketika di video itu, putra semata wayang Ganjar menyampaikan satu keinginan pasca Ganjar pensiun jadi Gubernur.
Alam meminta Ganjar memenuhi janjinya untuk naik gunung berdua dengannya.
"Kapan ayah ada waktu untuk naik gunung berdua, mudah-mudahan bisa," kata Alam dalam video testimoni itu.
Mata Ganjar langsung memerah, air mata menetes.
Berkali-kali, ia mengusap air mata dengan sapu tangan yang ia bawa.
Tepuk tangan dari ribuan warga Jateng mencoba menguatkannya.
"Tak terasa sudah 10 tahun, rasanya baru kemarin. Saya masih ingat betul rasanya datang ke desa-desa, menemui petani, datang ke sekolah untuk mengajar, bertemu panjenengan semua. Terlalu berat buat saya untuk berpamitan, karena panjenengan adalah bagian dari saya," ucap Ganjar.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, TribunJateng.com/Galih Permadi)