TRIBUNNEWS.COM - Menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan kondusif bagi karyawan menjadi kewajiban setiap perusahaan. Hal tersebutlah yang telah diupayakan oleh PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI) sebagai salah satu perusahaan industri smelter terkemuka di tanah air.

Penerapan regulasi keamanan kerja di PT GNI menjadi komitmen perusahaan untuk memastikan keselamatan karyawannya. Dengan iklim ketenagakerjaan yang kondusif, maka dapat terbentuk pula iklim usaha yang kondusif.

Untuk makin mendukung iklim usaha yang kondusif, prosedur keamanan kerja di PT GNI meliputi berbagai langkah seperti pelaksanaan diklatsar rutin, pembentukan P2K3, hingga melakukan sejumlah dialog bersama karyawan. 

Regulasi keamanan kerja di PT GNI untuk lingkungan kerja yang kondusif

Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Penyelamatan dan Penanganan Kecelakaan Kerja merupakan salah satu bagian dari upaya GNI dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan kondusif bagi karyawannya.

Diklatsar ini dilakukan secara rutin oleh smelter PT GNI dengan menggandeng Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Kota Palu. 

Lewat Diklatsar, perusahaan memberikan edukasi kepada para karyawan dalam memahami dan menghadapi kondisi tanggap darurat perusahaan, serta bagaimana penggunaan sarana dan prasarana tanggap darurat. 

Adapun pelatihan yang dilakukan meliputi pemakaian alat pemadam api ringan (APAR), pelatihan penyelamatan kecelakaan kendaraan (vehicle accident rescue), evakuasi kebakaran (lowering dan lifting), serta latihan penyelamatan di air (water rescue). 

Diklatsar yang melibatkan sejumlah karyawan dari berbagai departemen dan Departemen Health, Safety, and Environment (HSE) ini diharapkan dapat dimaksimalkan dengan baik oleh karyawan dalam menghadapi situasi dan kondisi kedaruratan, serta menjadi bentuk antisipasi kecelakaan kerja PT GNI.

Prosedur keamanan kerja yang diterapkan PT GNI selanjutnya adalah dengan membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3). Untuk diketahui, P2K3 merupakan tim atau badan pembantu di tempat kerja yang menjadi wadah kerja sama antara pengusaha dan pekerja untuk mengembangkan rasa saling pengertian dan partisipasi efektif dalam penerapan K3. 

Keberadaan P2K3 memiliki peranan penting dalam membantu penyusunan, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap seluruh prosedur keamanan kerja PT GNI, regulasi keamanan kerja di PT GNI, serta regulasi safety kerja di smelter PT GNI.

Dalam menciptakan iklim kerja yang kondusif, PT GNI tak lupa untuk menciptakan budaya yang dapat membentuk lingkungan yang aman bagi karyawan. Dengan melakukan dialog secara berkala bersama para karyawan, PT GNI mendorong keterbukaan dan rasa menghargai satu sama lain di antara perusahaan dan karyawan. 

Jadi role model bagi industri smelter nikel di Indonesia

Berkat komitmennya dalam melindungi karyawan serta meminimalisasi kecelakaan kerja di PT GNI, perusahaan ini diteguhkan sebagai role model bagi seluruh industri smelter nikel di Tanah Air oleh Kemenaker. 

Direktur Bina Pengujian Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kemnaker Muhammad Idham mengatakan, “Kami sangat menghargai komitmen PT GNI bahwa ini merupakan awal yang sangat baik untuk bisa saling menjalin dan mendukung bagaimana iklim usaha dan kehadiran kami ini adalah untuk mendukung iklim ketenagakerjaan yang kondusif dan usahanya dapat bekerja secara lancar.” 

Direktur Bina Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan Kemenaker Yuli Adiratna pun mengatakan, pihaknya bersama Dinas Nakertrans Provinsi Sulawesi Tengah serta Dinas Nakertrans Kabupaten Morowali Utara mengapresiasi inisiatif perseroan dalam membentuk dan menerapkan P2K3 sebagai regulasi safety kerja di PT GNI. 

Menurutnya, hal ini merupakan upaya positif dari perusahaan yang menjunjung tinggi penerapan K3. 

“Upaya PT GNI ini dapat dijadikan sebagai role model untuk smelter-smelter yang lain. Pemerintah bersama pengawas ketenagakerjaan akan terus melakukan pembinaan dan menyiapkan solusi terkait regulasi keamanan kerja yang berlaku di Indonesia,” ujar Yuli saat melakukan kunjungan kerja ke PT GNI pada bulan Februari 2023 lalu. 

Dalam kesempatan tersebut, pihak Kemnaker bersama PT GNI turut membahas mengenai penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di lingkungan industri, terutama industri smelter dan pertambangan.

“Mudah-mudahan investasi yang cukup penting ini bisa membawa kebaikan bagi ekonomi Indonesia dan tentu perlindungan ketenagakerjaan menjadi sesuatu yang sangat utama. Tidak hanya masalah keuntungan ekonomi, tetapi juga perlindungan terhadap hak asasi manusia (HAM) harus menjadi perhatian utama bagi semua pihak,” tutup Yuli.