Kelompok Gerakan Desa Bersatu Ungkapkan Dukungan untuk Anies dan Gus Imin Jelang Pilpres 2024
Ketua Kelompok Gerakan Desa Bersatu menilai bahwa Anies memiliki gagasan menarik tentang perubahan di seluruh desa.
Penulis: Anniza Kemala
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dukungan terhadap bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan makin menguat usai deklarasi bahwa dirinya akan berpasangan dengan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024.
Kali ini, datang pula dukungan dari kelompok Gerakan Desa Bersatu. Ketua Umum Gerakan Desa Bersatu Asri Anas menyatakan, kelompok mereka terdiri dari mantan kepala dan perangkat desa di seluruh Indonesia, serta turut bergabung mantan pendamping desa.
Anas mengungkapkan bahwa pihaknya telah berdiskusi dengan beberapa bakal capres dan cawapres yang diberitakan akan maju pada Pilpres 2024. Dari semua sosok tersebut, ia menilai hanya Anies yang memiliki gagasan menarik tentang perubahan di seluruh desa.
Baca juga: Setelah Dideklarasikan Cawapres, Anies Optimistis Elektabilitas Muhaimin Melonjak
"Pak Anies punya konsep luar biasa. Apalagi cawapresnya adalah Gus Muhaimin yang telah lama bekerja di desa," ujar Anas di Jakarta pada Kamis (7/9/2023).
Keputusan Muhaimin Iskandar yang bersedia menjadi cawapres Anies, menurut Anas, menjadikan mereka sebagai pasangan yang lengkap.
Terlebih Muhaimin Iskandar akrab yang disapa Gus Imin makin santer mendorong peningkatan dana desa menjadi Rp5 miliar per desa.
"Kita ingin ketimpangan antara desa dan kota ini bisa diperbaiki dari Sabang sampai Merauke. Target kami 57 persen suara untuk Anies-Gus Imin di seluruh Indonesia," papar Anas.
Baca juga: Tony Rosyid Sebut Duet Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar Paling Realistis di Pilpres 2024
Merespon hal tersebut, Anies mengapresiasi dukungan yang datang dari Gerakan Desa Bersatu. Gubernur DKI periode 2017-2022 itu telah mendengarkan masukan dan aspirasi dari Gerakan Desa Bersatu terkait dengan pembangunan desa di masa mendatang.
Ia menegaskan bahwa ketimpangan antara masyarakat desa dan kota yang terjadi sekarang telah berlangsung lama dengan beberapa kali pergantian kepemimpinan, sehingga perlu diselesaikan dengan segera.
"Kita ingin keadilan menjadi faktor utama dalam penyusunan kebijakan. Ketimpangan yang terjadi hari ini harus kita selesaikan. Tahun 2024 merupakan waktu yang tepat untuk memulai mengoreksi ketimpangan, sehingga hidup di desa dan di kota memiliki kesetaraan kesempatan dalam merasakan kemajuan dan menikmati kesejahteraan," pungkasnya. (*)
Baca juga: Mengenal K.H Thoifur, Sosok yang Meminta Anies Baswedan dan Cak Imin Berpasangan untuk Pilpres 2024