Admin Akun YouTube DPR Pasang Software Bajakan, BSSN: Diduga Jadi Pintu Masuk Aksi Peretasan
Dari penelusuran tersebut, diketahui IP Address terduga pelaku berasal dari Amerika Serikat.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hacker atau pelaku peretas akun YouTube DPR RI diduga berada di Amerika Serikat (AS.
Juru Bicara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Ariandi Putra mengatakan pihaknya sudah menelusuri dugaan peretasan akun YouTube DPR RI yang terjadi pada Rabu (6/9) lalu.
Dari penelusuran tersebut, diketahui IP Address terduga pelaku berasal dari Amerika Serikat.
"Jadi kalau berdasarkan tracking IP address yang dilakukan oleh tim teknis BSSN, kita menemukan IP addressnya beralamat di Amerika Serikat," kata Ariandi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (7/9).
"Dan ini juga kita melihat dugaan-dugaan sementara apakah ini menggunakan prostituen atau tidak," sambungnya.
BSSN masih terus melakukan pendalaman, termasuk dugaan adanya perang proksi atau proxy war dalam kasus ini.
Selain itu, dia juga menyebutkan, BSSN masih menelusuri dugaan adanya situs-situs berbahaya seperti judi online sebagai pintu masuk peretasan.
Sejauh ini, BSSN menduga pintu masuk peretasan akun YouTube DPR RI kemarin lantaran salah satu admin akun YouTube DPR memasang software bajakan.
Padahal kata Ariandi, situs/software bajakan adalah salah satu jalan masuk terjadinya pembajakan akun media sosial.
"Kita menemukan adanya software bajakan. Per tanggal 17 Mei 2023 yang terpasang di salah satu perangkat yang digunakan oleh salah satu admin, sehingga kita menduga, dugaan sementara, masuknya melalui pintu tersebut," kata Ariandi.
"Penting untuk kita melihat bahwa situs-situs bajakan, software-software bajakan, ataupun beberapa situs-situs mungkin yang terkait dengan judi online yang memberikan akses kepada pihak ketiga ketika kita klik, ini menjadi salah satu pintu atau ladang pintu masuk terkait dengan serangan-serangan siber yang masuk ke sistem elektronik yang kita gunakan baik melalui device HP maupun komputer ataupun laptop yang digunakan," ucapnya.
Ia mengatakan BSSN bersama Setjen DPR akan mengumpulkan seluruh admin medsos kompleks parlemen untuk memberikan edukasi.
Sehingga, kejadian serupa tak kembali terjadi. "Nah, ini yang nanti ke depan akan kita lakukan penguatan oleh BSSN dan Setjen DPR untuk mengumpulkan semua pengelolaan admin medsos di lingkungan DPR RI agar kejadian ini tidak kembali," ucapnya.
Dokumentasi BSSN terkait peretasan akun YouTube DPR sudah diserahkan ke Kesetjenan untuk ditindaklanjuti.
"Dokumen yang sedang disusun BSSN sebagai tindak lanjut investigasi dan sebagainya akan diserahkan ke pihak Setjen DPR sebagai lembaga terdampak untuk lisenmen untuk diserahkan kepada semua pengelola admin medsos di lingkungan DPR," tuturnya.
Terkait proses pidana, Ariandi menjelaskan proses investigasi sedang dilakukan tim gabungan termasuk Polri.
"Kita akan koordinasi dengan Bareskrim Polri untuk menindaklanjuti sesuai dengan aturan hukum yang berlaku, proses investigasi sedang dilakukan, mitigasi sedang dilakukan," tutupnya.
Yang terpenting, kata dia, saat ini mengembalikan akun YouTube DPR seperti sedia kala.
"Jadi kita ingin melihat proses paling utamanya adalah bagaimana kita memulihkan akun tersebut dan akun itu juga sebagai wajahnya parlemen, sehingga prosesnya yang kita ambil adalah meskipun akunnya sudah pulih, tapi belum bisa dicari dipencarian YouTube karena kita masih ingin melakukan proses pemulihan secara 100 persen," tutur Ariandi.
Adapun Direktur Tindak Pidana Siber (Dirtipidsiber) Bareskrim Polri, Brigjen Adi Vivid Agustiadi Bachtiar sebelumnya mengaku telah menurunkan tim Computer Security Incident Response Team (CSIRT) untuk menindaklanjuti kasus peretasan akun youtube DPR RI.
"Tim CSIRT Direktorat Tindak Pidana Siber, sudah turun untuk melakukan Penyelidikan terkait kejadian tersebut," kata Adi Vivid saat dikonfirmasi, Rabu (6/9).
Sebelumnya, akun YouTube DPR diretas oleh pihak tak bertanggung jawab. Peretasan ini membuat akun YouTube DPR menampilkan video judi online secara live tanpa menggunakan bahasa Indonesia.
Bahkan pelaku melakukan live streaming dan disaksikan ratusan penonton. Lokasi kanal juga diubah menjadi Turki.
Kemarin akun tersebut telah bisa diambil alih tim DPR RI dibantu BSSN. Sekjen DPR RI Indra Iskandar mengungkapkan akun tersebut mulai aktif kembali pada Rabu (6/9) malam.
"Untuk update malam ini (Rabu malam), menginfokan akun youtube DPR sudah up lagi per jam 22.00," kata Indra.
Indra menyebut video lama akan dipindah secara bertahap ke akun baru. Namun, hal itu membutuhkan waktu.
"Secara bertahap semua video lama akan pindah ke akun baru secara bertahap dalam beberapa jam kedepan. Terima kasih atas dukungannya," tandasnya.(tribun network/mam/dod)