Hadiri HUT FKPPI, Prabowo Bicara Konsep Ekonomi Berkeadilan hingga Ingatkan Pentingnya Hilirisasi
Menurutnya, ekonomi bangsa Indonesia harus mewujudkan sebuah persatuan nasional, dalam artian ekonomi yang berpiyak pada kepentingan nasional
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menekankan konsep ekonomi Pancasila sebagai ekonomi berkeadilan yang berpihak kepada kepentingan nasional.
Ia mengatakan, ekonomi Pancasila adalah ekonomi jalan tengah yang merupakan gabungan terbaik dari kapitalisme dengan sosialisme.
"Karena pada dasarnya ada sila keadilan sosial dan selalu menghitung faktor sosial sesuai ekonomi kita," ujar Prabowo saat menghadiri acara HUT ke-45 Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKPPI), Jakarta, Selasa (12/9/2023).
Baca juga: Penuh Hormat, Prabowo Sapa dan Cium Tangan Istri Para Senior di HUT ke-64 PEPABRI
Menurutnya, ekonomi bangsa Indonesia harus mewujudkan sebuah persatuan nasional, dalam artian ekonomi yang berpiyak pada kepentingan nasional, bukan pribadi.
"Ekonomi yang berkeadilan sosial. Berarti kaum miskin, kaum yang lemah harus diurus sebaik-baiknya oleh negara," terangnya.
Melalui konsep Ekonomi Pancasila tersebut, Prabowo yakin negara ini mampu menuju Indonesia Emas dengan capaian swasembada pangan, energi, dan air.
"Harus ada yang beberapa dilaksanakan. Masa depan bangsa Indonesia sangat gemilang dan kita mampu dengan landasan ekonomi menuju Indonesia Emas,” ujar Prabowo.
Bangun Industri Dirgantara
Prabowo Subianto menegaskan komitmennya membangun industri pertahanan nasional, khususnya dirgantara, salah satunya dengan mengembangkan pembuatan pesawat produksi dalam negeri yang sebelumnya telah dirintis oleh Presiden ke-3 RI B.J. Habibie.
Hal tersebut disampaikan oleh Prabowo dalam sambutannya saat menghadiri HUT ke-45 Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKPPI) di Lagoon Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (12/9).
“Saudara-saudara, ini saya ceritakan kepada kalian. Wujud kita, upaya kita untuk mewujudkan Indonesia yang kita cita-citakan. Saya kira, ini hanya sekadar beberapa contoh. Kita juga sedang menuju apa yang dulunya sudah dirintis oleh Pak Habibie, di PTDI kita sudah bangun CN-235, kita sudah bangun (pesawat) 212,” jelas Prabowo.
Baca juga: Guyonan Prabowo saat HUT FKPPI: Kalau Anak Purnawirawan Nggak Dukung Gue Kebangetan!
“Sekarang kita lagi rintis pesawat baru, CN-217. Kita juga sedang membangun drone buatan anak Indonesia. Mungkin beberapa bulan lagi akan kita paparkan kepada Presiden karena sudah siap,” sambungnya.
Tidak berhenti di pembuatan pesawat serta drone, Prabowo menambahkan jika Indonesia saat ini tengah membangun radar buatan dalam negeri, serta beberapa aplikasi software elektronik.
Kemandirian industri pertahanan nasional dalam memproduksi sejumlah alutsista dan alat pendukungnya disebut Prabowo sebagai gambaran atas upaya Indonesia melakukan lompatan-lompatan teknologi untuk menjadi negara yang mandiri.
“Radar pun sedang kita bangun, radar buatan Indonesia. Beberapa aplikasi software elektronik sedang kita bikin sendiri. Ini usaha-usaha kita, betapa kita melakukan lompatan-lompatan teknologi untuk menjadi negara yang mampu berdiri di atas kaki sendiri,” tegasnya.
Sejak didapuk sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo berulang kali menegaskan komitmennya untuk menciptakan kemandirian industri pertahanan nasional. “Kalau bisa dibuat di dalam negeri, kita akan buat di dalam negeri,” ungkapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.