Pengertian Tradisi Rabu Wekasan, Lengkap dengan Manfaatnya
Simak pengertian tradisi Rabu Wekasan yang dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia, lengkap dengan manfaat dilaksanakannya Rabu Wekasan.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Berikut pengertian tentang tradisi budaya Rabu Wekasan, lengkap dengan manfaatnya.
Rabu Wekasan dipercayai oleh sebagian besar masyarakat Indonesia dan dilaksanakan di berbagai daerah.
Adanya tradisi Rabu Wekasan ini pertama kali dilaksanakan saat masa Wali Songo.
Mengutip dari desasuci.gresikkab.go.id, tradisi Rebo Wekasan ini dalam bahasa Jawa artinya hari Rabu terakhir.
Rabu Wekasan dilaksanakan pada hari Rabu terakhir di bulan Safar, yaitu bulan ke-2 dari 12 bulan penanggalan Hijriyah.
Budaya Rebo Wekasan tidak tergantung pada hari pasaran dan neptu untuk melakukan suatu upacara adat di Jawa.
Baca juga: Tradisi Rabu Wekasan Menurut Pandangan Islam hingga Hukum Meyakininya
Pada Rabu Wekasan ini, ada pula yang meyakini Allah akan menurunkan lebih dari 320.000 sumber penyakit dan marabahaya serta bencana.
Masyarakat pun dapat berusaha memperbanyak ibadah dan berdoa saat Rabu Wekasan.
Hal ini bertujuan agar orang-orang dapat terhindar dari penyakit, musibah, hingga malapetaka yang mungkin terjadi.
Maka rata-rata upacara ini dilaksanakan pada hari Rabu Wekasan, yang bersifat Tolak Bala.
Tradisi Rabu Wekasan Munsul Mulai Abad 17
Tradisi Rabu Wekasan ini mulai muncul di abad 17-an, dan mulai dilaksanakan di beberapa daerah di Indonesia seperti Aceh, Sumatera, Jawa, Kalimantan hingga Maluku.
Tradisi Rabu Wekasan erat kaitannya dengan nuansa Religius (Islam) dan meluas di Jawa (Pantura).
Peringatan Rabu Wekasan dilaksanakan dengan cara berdoa, sholat sunnah serta bersedekah.