Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Selesai Rehabilitasi Puskesmas Pacet yang Rusak akibat Gempa Cianjur
Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas serah terima bangunan Puskesmas Pacet ke Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur secara simbolis, Kamis (14/9/2023).
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (YDKK) melakukan serah terima bangunan Puskesmas Pacet kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur secara simbolis, Kamis (14/9/2023).
YDKK berpartisipasi dalam rehabilitasi Puskesmas Pacet, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi Cianjur.
Rehabilitasi Puskesmas ini merupakan hasil donasi pembaca Harian Kompas.
Pengelolaan donasi pembaca Harian Kompas ini bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur.
Sebelumnya, rehabilitasi bangunan Puskesmas Pacet berlangsung dari tanggal 27 Juni - 5 September 2023 yang membutuhkan waktu selama 4 bulan.
Rehabilitasi bangunan Puskesmas ini senilai Rp699.300.000,-, terdiri dari bangunan pelayanan, bangunan administrasi, bangunan poned, hingga bangunan mushola yang dibantu oleh kontraktor PT. Kharisma Bina Sarana.
Baca juga: Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Dukung Pencegahan Stunting Lewat Intervensi Gizi di Magelang
Kegiatan serah terima bangunan Puskesmas Pacet oleh YDKK kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur secara simbolis dengan pengguntingan pita sebagai tanda diresmikannya gedung UPTD Puskesmas Pacet yang berlokasi di Jl. Wijaya Kusuma, Cipendawa, Pacet, Cianjur, Jawa Barat.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan YDKK yaitu Manajer Eksekutif Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Anung Wendyartaka, Koordinator Rehabilitasi dan Rekonstruksi Agus Riyanto,
Anggota Rehabilitasi dan Rekonstruksi Zaenal Abidin, perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur yaitu Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur dr. Yusman Faisal, perwakilan Kecamatan Pacet yaitu Sekretaris Camat Tonny Yuspardi, S.Sos., M.Si.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur dr. Yusman Faisal mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh YDKK, “Terima kasih kepada YDKK atas seluruh dedikasinya yg sudah menjembatani kami untuk melayani masyarakat dalam bidang kesehatan dengan dibangunnya puskesmas Pacet.
Hal ini merupakan anugrah bagi kami terutama masyarakat di Kecamatan Pacet tentunya.
Saat ini, bangunan Puskesmas Pacet menjadi lebih bagus dan menjadi bangunan Puskesmas yang paling baik.”
Rehabilitasi Puskesmas Pacet merupakan salah satu bentuk bantuan dari donasi pembaca Harian Kompas melalui YDKK dalam tanggap bencana gempa bumi yang terjadi di Cianjur pada 21 November 2022, dan berhasil terkumpul bantuan sebesar 2,9 M dari Dompet Donasi masyarakat dan menggunakan sebesar 300 juta untuk penanggulangan tanggap darurat.
Manajer Eksekutif Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Anung Wendyartaka mengatakan, “Puskesmas Pacet dipilih untuk direhabilitasi YDKK karena kami mendapat info dari Dinas Kesehatan Cianjur, Puskesmas Pacet tidak mendapat prioritas untuk direhabilitasi oleh pemerintah.
Hal ini karena kerusakan akibat gempa tidak masuk kategori rusak parah.
Namun, dari peninjauan kami langsung di lapangan ternyata kerusakan yang ada sangat layak untuk direhabilitasi, karena sudah cukup mengganggu operasional Puskesmas yang muaranya pelayanan kesehatan terhadap masyarakat menjadi tidak optimal.”
Selain gedung Puskesmas Pacet, YDKK juga melakukan pembangunan PKBM Yayasan Sarbini yang masih dalam proses. Pendidikan dan kesehatan merupakan dua hal yang sangat penting dan menjadi kebutuhan dasar individu dan komunitas demi masa depan yang lebih baik.
Manajer Eksekutif Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Anung Wendyartaka juga berharap dengan rehabilitasi yang dilakukan YDKK, pelayanan kesehatan masyarakat oleh Puskesmas Pacet akan kembali normal bahkan bisa lebih baik dari sebelumya.
Baca juga: Target Bupati Klaten Sri Mulyani Turunkan Angka Stunting jadi 11 Persen, Lebihi Target Jokowi
Sekilas mengenai Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK)
Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) adalah lembaga filantropi media yang didirikan oleh Jakob Oetama dan P.K Ojong (founders Kompas Gramedia). DKK bertransformasi menjadi Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas sejak 2011.
Cikal bakal DKK dimulai pada 1966 ketika Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin, mengajak media massa memberikan sekaligus mengumpulkan dana dari masyarakat untuk membantu masyarakat miskin.
Pemicu lainnya adalah penggalangan dana melalui dompet pembaca Harian Kompas untuk membantu korban banjir di Solo tahun 1966.
Sejak 1982, DKK tidak hanya mengumpulkan dana tetapi juga terjun langsung menyalurkan dana kepada korban bencana letusan Gunung Galunggung, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Kegiatan mengumpulkan dan menyalurkan dana pembaca secara langsung kepada korban bencana selanjutnya menjadi pola kerja standar DKK saat terjun ke berbagai peristiwa bencana yang meliputi bencana alam, bencana akibat konflik, dan bencana kemanusiaan.
Pengumpulan dan penyaluran dana terbesar dilakukan ketika terjadi bencana gempa dan tsunami di Aceh dan Sumatera pada 2004-2005.
Selain terjun ke lokasi-lokasi bencana, DKK juga aktif menyalurkan dana bantuan pembaca untuk menanggulangi masalah kemiskinan, kesehatan, dan pendidikan.
Program-program besarnya antara lain operasi katarak untuk 10.000 warga tidak mampu, pembangunan sarana fisik pendidikan, pembangunan fasilitas sanitasi dan sebagainya.
Awalnya, penggalangan dana DKK melalui Dompet Kemanusiaan Kompas yang berada di bawah naungan Harian Kompas. Para relawannya meliputi wartawan dan karyawan Harian Kompas dari berbagai divisi.
Pada perkembangan selanjutnya, penggalangan dana juga dilakukan oleh unit usaha lain di bawah Kompas Gramedia seperti KompasTV, penerbit Gramedia Pustaka Utama, dan Universitas Multimedia Nusantara.
Para relawannya kini tidak hanya sebatas karyawan Harian Kompas tetapi juga karyawan-karyawan dari berbagai unit usaha Kompas Gramedia yang tergabung dalam Forum Komunikasi Daerah (FKD).
(Tribunnews.com)