'Bapak Ini Petugas Rakyat atau Petugas Partai?'
Naufal lalu bertanya kepada Ganjar apakah akan menjadi petugas partai ketika terpilih menjadi presiden kedelapan.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNNEWSCOM, JAKARTA - Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo menjawab pertanyaan mahasiswa FISIP Universitas Indonesia (UI) mengenai dirinya apakah petugas partai atau petugas rakyat.
Mulanya, mahasiswa FISIP UI bernama Naufal mengutip omongan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri yang menyebut Ganjar sebagai kader dan petugas partai setelah dideklarasikan sebagai bakal calon presiden.
“Jujur saja, saya mengagumi bapak, merasa kecewa ternyata bapak yang diharapkan sebagai petugas rakyat ternyata petugas partai,” kata Naufal dalam sesi tanya jawab Kuliah Kebangsaan yang digelar di Balai Serbaguna Purnomo Prawiro, UI, Depok, Jawa Barat, Senin (18/9/2023).
Baca juga: Gugat UU Pemilu ke MK, Pemohon Minta Ada Syarat Capres-Cawapres Tak Pernah Terlibat Pelanggaran HAM
Naufal lalu bertanya kepada Ganjar apakah akan menjadi petugas partai ketika terpilih menjadi presiden kedelapan.
“Apakah jika bapak terpilih sebagai Presiden ke-8 RI, apakah bapak tetap pada prinsip, Tuanku Ya Rakyat, Gubernur Hanya Mandat? Dan tidak menjadi boneka Megawati,” tanya Naufal.
“Apakah bapak petugas rakyat atau petugas partai?,” sambungnya.
Menjawab pertanyaan itu, Ganjar pun balik bertanya apakah Naufal mengikuti rekam jejak Ganjar selama 10 tahun sebagai Gubernur Jawa Tengah.
“Mengikuti,” jawab Naufal.
“Oke, saya petugas apa,” timpal Ganjar.
“Finish,” jelas Ganjar.
Dia lalu meminta Naufal agar mengecek rekam jejaknya selama memimpin Jawa Tengah, apakah berpihak kepada partai.
Dia juga mengulas soal dirinya yang “digebuki”; oleh sesama rekan partai sebelum dicalonkan maju sebagai Bacapres.
“Kamu tau enggak saya digebukin publik. Mengikuti tidak Naufal?,” ucap Ganjar.
“Saya mengikuti bapak sejak tahun 2017, jadi kalau ke belakang kurang Pak,” jawab Naufal.
“No, ini baru kemarin-kemarin sebelum saya Pencalegan itu, Ganjar dicalonkan atai tidak. Dipartai kan namanya tidak hanya Ganjar kan, kan rame itu. Iya (Mbak Puan ucap mahasiswa), Mbak Puan UI loh, Alumni UI sama-sama kita tenang aja,” ujar Ganjar.
Baca juga: NasDem Hormati Keputusan MTP Demokrat Dukung Prabowo Subianto Sebagai Capres
“Saya kader partai, tapi presiden bukan, gubernur bukan. Itulah melayani,” ucap Ganjar menambahkan.
“Maka kalau Anda research tentang saya apa yang saya lakukan, adakah kemudian saya berpihak hanya pada partai saya? Mungkin nyaris Anda tidak akan menemukan,” jelas Ganjar.
Ganjar meminta Naufal tak perlu khawatir terhadap dirinya sebagai petugas partai atau tidak.
“Anda tidak perlu takut soal (saya) petugas partai atau tidak,” jelas Ganjar.
Sebelumnya, Ganjar menjadi pembicara utama dalam acara Kuliah Kebangsaan di Universtas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, pada Senin (18/9).
Ratusan mahasiswa dan mahasiswi FISIP UI pun begitu antusias mengikuti Kuliah Kebangsaan yang menghadirkan mantan Gubernur Jawa Tengah itu.
Apalagi, kehadiran tokoh pemimpin masa depan seperti Ganjar Pranowo ini dinantikan oleh mahasiswa UI sebagai sarana reverensi melihat dinamika serta gagasan Capres terhadap masa depan bangsa.
Dimaz, Mahasiswa FISIP UI mengungkapkan, bahwa dirinya sangat antusias mengikuti Kuliah Kebangsaan yang menghadirkan Ganjar Pranowo hari ini.
Sebab, dia menilai Kuliah Kebangsaan ini adalah ruang bagi mahasiswa untuk bisa berinteraksi dengan tokoh-tokoh Indonesia terutama Capres.
“Supaya kita bisa mendengar gagasan mereka seperti apa, terutama bagi generasi muda, Gen Z dan mahasiswa baru seperti saya,” kata Dimaz saat berbincang dengan Tribun Newtwork, Senin.
Dia juga menyebut, bahwa fokus yang diharapkan dalam mengikuti Kuliah Kebangsaan ini adalah hendak kemana bangsa ini akan dibawa.
Karena, Dimaz menyebut, jika arah bangsa ini ditentukan oleh anak muda, namun juga memiliki pemimpin yang diharapkan.
“Jadi anak muda sudah tau arah bangsa ini dan membutuhkan seorang pemimpin yang membawa perjalan menuju kesuksesaan, dan saya harap mahasiswa UI bisa sama-sama kritis, bukan berarti secara politik kita tidak mendukung atau secara politik mendukung, tapi terpenting menurut saya hari ini,”ungkapnya.
“Tapi yang paling penting bagaimana kita membuka isi pikiran dari sosok Capres,” sambung dia.
Sementara, Rachel, Mahasiswa FISIP UI juga menyampikan harapan yang sama. Di mana, dia berharap mahasiswa di seluruh Indonesia bisa ambil bagian dalam proses penjaringan calon pemimpin bangsa.
“Jadi kita harus tau ke depannya presiden di tahun berikutnya harus lebih baik lagi,” kata Rachel.
Lalu, Veza Aulia, Mahasiswa FISIP UI menyebut, Kulian Kebangsaan ini untuk membuka mata mahasiswa terhadap kondisi politik saat ini.
Di mana, bisa memilih pemimpin yang sesuai dengam visi misi serta arah kemajuan ke depan.
“Bisa mengenal pemimpin yang sesuai dengan gagasannya, idenya akan mewakili kelompok muda,” jelas dia.
Sementara, dalam paparam di Kuliah Kebangsaan, Ganjar Pranowo meminta para mahasiswa Universitas Indonesia (UI) agar tak tergesa-gesa untuk memilihnya.
Ganjar mengatakan itu ketika menjawab pertanyaan mahasiswa UI bernama Naufal mengenai apakah dirinya akan menjadi petugas partai.
Dia berjanji akan memberikan dua buku kepada Naufal untuk menjawab keraguan tentang dirinya.
“Mungkin buku itu cukup bisa menjelaslan keraguanmu agar kelak nanti kamu bisa menentukan pilihan dengan objektif,” kata Ganjar.
Kepada mahasiswa, Ganjar menegaskan tak harus memilihnya, namun tidak boleh tergesa-gesa.
“Siapa yang kamu pilih, tidak harus Ganjar. Jangan tergesa-gesa milih Ganjar, Anda cek dulu, Anda pastikan, Anda yakin enggak dengan saya,” ujarnya.
Dia menjelaskan dua buku tersebut berisikan tentang apa yang dikerjakannya selama ini.
“Satu buku itu judulnya hitam putih Ganjar, hitam putih enggak pernah abu-abu itu yang kamu akan lihat nanti apa keputusan-keputusan ketika kita harus berada pada jabatan public,” jelas Ganjar. (Tribun Network / Yuda).