Jokowi Imbau Masyarakat Waspadai Perubahan Iklim, Minta Giatkan Kembali Rehabilitasi Hutan
Presiden meminta untuk berhati-hati dalam menghadapi ancaman perubahan iklim yang sudah mulai dirasakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Festival Lingkungan, Iklim,
Kehutanan, dan Energi EBT (LIKE) di Indonesia Arena, GBK, Jakarta, Senin (18/9/2023).
Jokowi hadir pukul 16.29 WIB didampingi Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Dalam sambutannya Presiden meminta untuk berhati-hati dalam menghadapi ancaman perubahan iklim yang sudah mulai dirasakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
"Hati-hati, hati-hati. Ancaman perubahan iklim sudah nyata dan sudah kita rasakan dan dirasakan semua negara di dunia. Suhu bumi yang semakin panas, cuaca juga semakin panas, kekeringan ada di mana-mana, bukan hanya di Indonesia saja," katanya.
Baca juga: Jelang KTT PBB, Puluhan Ribu Aktivis Iklim Banjiri Kota New York
Dampak dari perubahan iklim tersebut kata Presiden yakni munculnya krisis pangan. Mulai dari beras, gandum, dan lainnya.
Banyak negara sekarang ini sudah mulai menghentikan ekspor pangan ke negara lain.
"Yang biasanya negara-negara itu mengekspor berasnya 19 negara sekarang sudah setop, ngerem ekspornya, tidak diekspor lagi. Sehingga banyak negara yang harga berasnya naik termasuk di Indonesia sedikit naik. Hati-hati mengenai hal ini," katanya.
Selain itu Presiden meminta untuk mewaspadai kerusakan lingkungan, baik itu lingkungan sekitar maupun di hutan.
"Hati-hati. Saya titip kepada penggiat lingkungan, ketua adat, para penyuluh agar kita giatkan kembali rehabilitasi hutan, perbaikan hutan," ujarnya.
Jokowi juga sempat menyinggung soal banyaknya kendaraan di DKI Jakarta yang tak selaras dengan jumlah pohon sebagai penyaring udara.
Sedikitnya pohon, dan banyaknya kendaraan, tak heran membuat penumpukan polusi udara di ibu kota.
"Apalagi di Kota Jakarta, pohonnya kurang, kendaraannya banyak. Yang terjadi polusi, yang terjadi sekarang ini banyak orang batuk-batuk," kata Jokowi.
Baca juga: Kepedulian Isu Krisis Iklim di Indonesia Minim, Wasekjen PKS: Perlu Dorongan Politik Lewat Capres
Bahkan Jokowi berkelakar mereka yang datang dari Jakarta mudah diidentifikasi dari 'batuk-batuk' nya imbas terpapar polusi udara.
"Yang tadi batuk-batuk ini pasti dari Jakarta," katanya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengimbau kepada para pesepeda atau komunita gowes untuk hati-hati soal polusi udara, dan mengantisipasinya dengan penggunaan masker.
"Termasuk yang bersepeda juga hati-hati, kalau bersepeda pakai masker," ungkap Jokowi.
Jokowi menerangkan bahwa perubahan iklim menghantui seluruh negara.
Ia pun mengajak untuk semua pihak sama-sama berkontribusi pada upaya rehabilitasi hutan, dan menanam pohon sebanyak-banyaknya di lingkungannya masing-masing.
"Perubahan iklim menghantui semua negara. Sekali lagi saya ajak kita semua sama-sama merehabilitasi hutan, menanam pohon sebanyak-banyaknya di lingkungan kita," pungkas dia. (Tribun Network/fik/wly)