Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polemik Pegang Data Intelijen Arah Parpol, Jokowi: Itu "Makanan" Sehari-hari Saya, Kenapa?

Jokowi mengatakan laporan intelijen tersebut merupakan "makanan" sehari-hari dia. Tidak ada yang salah dengan ia menerima laporan laporan tersebut.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Polemik Pegang Data Intelijen Arah Parpol, Jokowi: Itu
YouTube Kompas TV
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat melakukan peninjauan di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur pada Selasa (19/9/2023). Jokowi mengatakan ia secara rutin mendapatkan laporan mengenai banyak hal dari sejumlah lembaga intelijen. 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan ia secara rutin mendapatkan laporan mengenai banyak hal dari sejumlah lembaga intelijen.

Mulai dari laporan mengenai masalah politik, ekonomi, hingga keamanan.

Pernyataan Jokowi itu merespon polemik soal ia yang memegang data intelijen arah Partai Politik menjelang Pemilu dan Pilpres 2024.

Baca juga: Mahfud MD Anggap Wajar Presiden Jokowi Punya Data Arah Parpol dari Intelijen: Menteri Aja Punya

"Ya saya itu secara rutin mendapatkan laporan mengenai hal yang berkaitan dengan politik yang berkaitan dengan ekonomi yang berkaitan dengan sosial selalu mendapatkan informasi itu baik dari intelejen di BIN, di BAIS mengenai keamanan, di Kepolisian (Baintelkam) atau dari aliran dana dari PPATK semuanya saya dapat," kata Jokowi di Pasar Mester Bali, Jatinegara, Jakarta, Selasa, (19/9/2023).

Jokowi mengatakan laporan intelijen tersebut merupakan "makanan" sehari-hari dia. Tidak ada yang salah dengan ia menerima laporan laporan tersebut.

"Itu makanan sehari-hari saya hasil survei mereka data-data angka-angka semuanya pagi-pagi itu sarapan saya angka-angka data-data, apa itu, laporan-laporan rutin seperti itu apa, kenapa?" kata Jokowi.

Baca juga: PKS Soal Jokowi Kantongi Data Intelijen: Kalau Bukan untuk Kepentingan Negara Jadi Lain Ceritanya

BERITA TERKAIT

Sebelumnya, PDI Perjuangan (PDIP) mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memiliki data intelijen soal arah partai politik (parpol).

PDIP mempertanyakan maksud Mantan Gubernur Jakarta itu mengungkapkan hal itu di hadapan para relawannya.

Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan partai politik bukanlah musuh negara sehingga memiliki otonomi tersendiri dalam menentukan arah politik.

"Bagi saya, sesungguhnya sebagai parpol kami punya otonomi, punya kedaulatan, kami bukan musuh negara," kata Said di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (18/9/2023).

Said juga menambahkan bahwa partai politik juga bukanlah obyek dari intelijen. Dia menegaskan partai politik justru mwrupakan pilar dari demokrasi.

"Kan parpol bukan obyek intelijen, dia adalah pilar demokrasi, kalau parpol dikerdilkan, dilemahkan, saya pikir itu bukan karakter presiden kita," katanya

Lebih lanjut, Said memahami bahwa Presiden Jokowi merupakan kader PDIP. Meski begitu, partainya tetap bakal melakukan kritik jika memang tindakan Presiden Jokowi dinilai salah.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas