Panglima TNI Akan Usulkan Perubahan Doktrin Terkait Konsep Strategi Pertahanan Nusantara Ke Kemhan
Laksamana Yudo Margono mengatakan akan mengusulkan perubahan doktrin terkait konsep Strategi Pertahanan Nusantara ke Kementerian Pertahanan.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan akan mengusulkan perubahan doktrin terkait konsep Strategi Pertahanan Nusantara ke Kementerian Pertahanan.
Yudo sebelumnya menjelaskan Strategi Pertahanan Nusantara adalah strategi militer yang dibangun dengan memanfaatkan geografis Indonesia sebagai negara kepulauan sehingga mampu menjadi pertahanan negara yang melindungi seluruh wilayah NKRI dengan kekuatan yang menyeimbangkan dan menguatkan kekuatan pertahanan dalam menghadapi ancaman yang ada.
Seimbang, lanjut dia, dalam arti proporsional, mampu hadir untuk menghadapi kekuatan musuh, mengikuti poros datangnya ancaman yang ada.
Sedangkan menguatkan, kata dia, berarti memberikan perkuatan yang belum mampu diwujudkan secara mandiri dalam kondisi tertentu.
Dengan demikian, kata dia, Strategi Pertahanan Nusantara adalah memadukan strategi dari ketiga matra yaitu strategi pertahanan pulau besar TNI Angkatan Darat, strategi pertahanan laut nusantara oleh TNI Angkatan Laut, dan strategi udara kepulauan nusantara oleh TNI Angkatan Udara.
Ketiga strategi pertahanan tersebut, kata dia, kemudian, menjadi satu kesatuan strategi militer yang komprehensif dalam menjaga kedaulatan, integritas, dan keutuhan negara kesatuan republik Indonesia.
Baca juga: Usia Pensiun KASAD dan Panglima TNI Diperpanjang Diyakini Berimbas Pada Banyaknya Prajurit Nonjob
Hal tersebut disampaikannya usai membuka Seminar Nasional Dalam Rangka HUT Ke-78 TNI di Hotel Borobudur Jakarta pada Rabu (20/9/2023).
"Karena doktrin yang buat Kemhan, nanti akan kita usulkan (perubahan). Ini sebagai bahan masukan nanti kepada Menhan untuk Strategi Pertahanan Nusantara," kata Yudo.
Yudo mengatakan saat ini TNI telah mampu melaksanakan pertempuran di wilayah lawan, di laut bebas, di Zone Ekonomi Eksklusif, sampai pada laut teritorial dengan sistem pertahanan rakyat semesta.
Namun demikian, kata dia, dengan melihat pengalaman perang di negara lain, TNI tetap harus mampu menyiapkan strategi dan kemampuan tersebut.
"Harapannya nanti dengan Strategi ini kita akan menyusun kekuatan dan kemampuannya. Tentunya disesuaikan dengan kemampuan negara dalam mengadakan alutsista. Tentunya kalau kita buat strategi ini kan dibutuhkan alutsista baik darat, laut, maupun udara, dengan strategi ini nanti," kata dia.
"Jadi dengan strategi ini nanti akan bisa dihitung, berapa kebutuhan alutsista yang ada. Dari sini nanti disesuiakan dengan kemampuan negara. Dan tentunya disesuaikan juga dengan ancaman yang ada," sambung dia.