Prabowo Akui Pernah Jual Aset dan Tanah saat Situasinya Terjepit: Untuk Kebutuhan Partai Saya
Prabowo Subianto mengaku pernah menjual aset dan tanahnya. Meski terpaksa, itu semua untuk mencukupi kebutuhan partainya.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.com - Blak-blakan, bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto, mengaku pernah menjual aset-aset miliknya saat sedang dalam situasi terjepit.
Hal ini disampaikan Prabowo saat disinggung oleh Najwa Shihab mengenai Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) miliknya.
Diketahui, kekayaan Prabowo per 31 Desember 2022, mencapai lebih dari Rp2 triliun.
Jumlah tersebut, lantas disinggung Najwa Shihab, dimana presenter Mata Najwa ini menilai Prabowo tak perlu kebingungan mencari modal politik.
"Apakah itu artinya Bapak relatif aman karena toh duit Bapak banyak padahal sudah nyapres tiga kali?"
"Tidak perlu terlalu bersusah payah mencari modal politik karena sudah ada kekayaan."
"Atau ada strategi pembiyaan politik kita yang sedemikian mahal, seperti yg Bapak Prabowo sampaikan?" tanya Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa bertajuk 3 Bacapres Adu Gagasan yang digelar di Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (19/9/2023).
Baca juga: Ditanya Apakah Akan Laporkan Penyebar Hoaks, Prabowo: Kita Ingin Semuanya Sejuk
Prabowo lantas menjawab tak semua orang bersedia membeli jika ia menjual aset-asetnya.
Namun, Ketua Umum Gerindra ini tak menampik ia pernah menjual aset-asetnya saat berada dalam keadaan terjepit.
"Kalau saya butuh uang, saya jual, siapa yang mau beli? Belum tentu ada yang mau beli, ya kan?"
"Tapi, saya akui, dalam beberapa keadaan terjepit, saya hidupnya dari jual aset," ungkap Prabowo.
Meski demikian, ia mengaku terpaksa saat menjual aset-asetnya.
Namun, demi membiayai kebutuhan Gerindra, Prabowo mengaku tak masalah.
Pasalnya, menurut Prabowo, justru selama ini Gerindra lah yang banyak membiayai dirinya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.