Baznas Berharap Mustahik Binaannya Bisa Suplai Kebutuhan Jemaah Haji di Arab Saudi
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI Prof Dr KH Noor Achmad MA berharap mustahik binaannya bisa mensuplai kebutuhan jamaah haji di Arab Saudi.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI Prof Dr KH Noor Achmad MA berharap mustahik binaannya bisa mensuplai kebutuhan jamaah haji di Arab Saudi.
Menurut Noor potensi ekonomi Haji sangat luar biasa baik terkiat logistik maupun lain-lainnya.
"Akan mencoba untuk bersama dalam ekosistem perhajian ini karena potensi ekonomi haji ini luar biasa, baik itu untuk makanan jamaah haji yang ada di sana. Maupun yang lain-lain," kata Noor di Hotel Sultan, Jumat (22/9/2023).
Noor melanjutkan termasuk juga makan pokok, buah-buahan.
Dikatakannya bahwa rata-rata logistik jamaah haji tidak dari Indonesia.
Baca juga: Menkopolhukam Berharap Setelah Rakornas, Kinerja Baznas Pusat dan Daerah Jadi Lebih Produktif
"Kemarin sudah coba maksimal (Suplai) dari Indonesia. Tapi kita harapkan juga ikut serta, karena kami juga membina beberapa mustahik. Mudah-mudahan bisa nanti kita ekspor ke Arab Saudi," ujarnya.
Adapun sebelumnya Kementrian Perdagangan (Mendag) mengungkapkan pihaknya menargetkan bahwa logistik jamaah haji dan umroh bisa dipenuhi oleh eksportir dari Indonesia.
Adapun hal itu disampaikan Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kemendag RI, Kasan saat berpidato di acara Rakornas Baznas 2023 di Sultan Hotel, Jakarta Pusat, Kamis (21/9/2023).
Baca juga: Ketua Baznas Noor Achmad Soroti Tiga Hal yang Harus Diperbaiki Lembaganya
"Bekal yang kami maksud selama melakukan ibadah kan harus makan. Harus minum makanan dan minumannya itu kita targetkan bisa dipenuhi oleh para eksportir dari Indonesia," kata Kasan dalam pidatonya.
Kasan mengungkapkan karena jemaah haji mayoritas dari Indonesia kemudian yang makan dari Indonesia. Jamaah umroh apa lagi. Jadi selama ini dari catatan yang ada banyak sekali kebutuhan jamaah haji dipasok bukan dari Indonesia.
"Tapi dari negara yang bahkan dari mayoritas yang bukan muslim dari China, Vietnam dari Thailand yang bisa memasok untuk konsumsi jamaah haji yang beribadah ke Saudi Arabia," sambungnya.
Kemudian dikatakannya bahwa Indonesia punya hubungan bilateral yang bagus dengan Uni Emirat Arab dan Suadi Arabia bisa menjadi modal yang bagus.
"Jadi kita sudah punya hubungan bilateral dengan UEA karena Saudi juga anggota dari kerja sama teluk. Maka itu menjadi pintu untuk pembebasan biaya masuk pangan," tutupnya.