Hasto Bakal Dilaporkan ke Bareskrim Polri Pekan Depan Buntut Isu Prabowo Tampar Wamen
Relawan Prabowo Mania 08 berencana laporkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ke Bareskrim Polri pekan depan buntut isu liar tentang Prabowo Subianto.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, bakal dilaporkan ke Bareskrim Polri pada pekan depan buntut isu liar tentang Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Hasto dilaporkan oleh Relawan Prabowo Mania 08 atas dugaan tuduhan penyebaran berita bohong atau hoaks.
Isu tentang Prabowo ini pertama kali disampaikan oleh seseorang bernama Alifurrahman dari Seword TV.
Prabowo disebut-sebut menampar hingga mencekik Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi.
"Kita akan melaporkan Hasto Sekjen PDIP. Prosesnya nanti di hari Senin, kalau nggak Selasa," kata Ketua Umum Prabowo Mania 08 Immanuel Ebenezer dalam program Talkshow Overview Tribunnews.com, Kamis (22/9/2023).
Pria yang akrab disapa Noel itu mengatakan bahwa pihaknya telah melaporkan tiga orang terduga yang terlibat dalam isu liar tersebut.
Baca juga: Bareskrim Polri Tolak Laporan Relawan soal Isu Prabowo Tampar & Cekik Wamen
Diantaranya yakni, pimpinan redaksi Seword TV, Alifurrahman, pemilik akun YouTube Channel Anak Bangsa TV, Rudi S Kamri serta Adi Kurniawan dari Logika Katalog.
Ketiganya sudah dilaporkan ke Bareskrim Polri pada Kamis (21/9/2023) kemarin.
Dengan langkah tegas ini, Noel berharap, di tahun politik menjelang Pilpres 2024 akan terbebas dari hoaks dan ujaran kebencian.
"Kita sedang menunggu proses laporannya, semoga laporan kita diterima, agar 2024 ini tidak ada produsen hoaks dan kebencian."
"Karena kita mau demokrasi kita ini diisi gagasan-gagasan besar terkait kebangsaan, kerakyatan dan lain-lainnya," Noel.
Sebelumnya, Noel menilai pernyataan Hasto soal isu Prabowo mencekik seorang Wamen adalah kebohongan.
Ia menilai pernyataan Hasto seolah telah melegitimasi isu Prabowo menampar dan mencekik seorang Wamen.
Padahal isu tersebut, kata Noel, tidak benar dan bahkan sudah dibantah langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Kementrian Pertanian (Kementan).