Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komnas HAM Sebut Para Siswa Takut Kembali ke Sekolah Pasca-bentrok di Pulau Rempang

Setelah kerusuhan tersebut, banyak dari murid yang tak datang ke sekolah dan tercatat kehadiran mereka tak pernah mencapai 100 persen.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Komnas HAM Sebut Para Siswa Takut Kembali ke Sekolah Pasca-bentrok di Pulau Rempang
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Warga mengikuti Aksi Bela Rempang di kawasan Patung Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (20/9/2023). Massa dari Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) tersebut menolak penggusuran paksa warga untuk proyek Rempang Eco City di Pulau Rempang, Kota Batam dan mendesak pemerintah untuk mengembalikan hak rakyat atas tanah tempat tinggal mereka. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Komisioner Komnas HAM, Putu Elvina, mengatakan pasca peristiwa kerusuhan 7 September 2023 di Pulau Rempang, banyak pelajar yang duduk di bangku sekolah dasar masih merasa takut untuk kembali ke sekolah.

Setelah kerusuhan tersebut, banyak dari murid yang tak datang ke sekolah dan tercatat kehadiran mereka tak pernah mencapai 100 persen.

"Berdasarkan informasi dari kepala sekolah pasca peristiwa 7 September, banyak siswa yang masih merasa takut untuk kembali ke sekolah sehingga kehadiran mereka pada Senin sesudah peristiwa terjadi tidak mencapai 100 persen," kata Putu dalam konferensi pers, Jumat (22/9/2023).

Baca juga: Komnas HAM Minta Menko Perekonomian Tinjau Kembali Pengembangan Kawasan Pulau Rempang

Menurut Putu, peristiwa tersebut berdampak pada psikologis para siswa sehingga dirasa perlunya bantuan profesional secara berkelanjutan untuk memastikan pemulihan.

Terlebih, lanjut Putu, lokasi SDN 24 Galang persis berada di pinggir jalan dekat dengan area pecahnya bentrok antara warga sipil dengan aparat.

"Lokasi SD 24 Galang itu persis di pinggir jalan dekat area bentrok. Pihak sekolah merasa panik melihat kerusuhan. Terdengar dentuman keras di beberapa titik di lingkungan SD, dan seketika lingkungan SD dipenuhi gas air mata, sehingga ini situasi sangat menyulitkan bagi siswa yang masih SD," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

"Peristiwa 7 September 2023 menimbulkan dampak psikologis bagi para siswa sehingga kehadiran para siswa tidak pernah mencapai 100 persen pasca peristiwa tersebut," kata Putu.

Seperti diketahui aparat bentrok dengan polisi di Pulau Rempang pada Kamis, 7 September 2023.

Peristiwa ini terjadi akibat konflik lahan terkait rencana pembangunan kawasan Rempang Eco City.

Saat itu, aparat mengeluarkan gas air mata sehingga membuat unjuk rasa saat itu bubar dan gas air mata berimbas ke sekolah yang ada di sekitar lokasi kejadian. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas