Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hari Ozon Sedunia, KLHK Sentil Produk Pendingin yang Tak Ramah Lingkungan

KLHK mengungkapkan bahaya sejumlah produk yang masih menggunakan bahan perusak ozon (BPO).

Penulis: Ashri Fadilla
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Hari Ozon Sedunia, KLHK Sentil Produk Pendingin yang Tak Ramah Lingkungan
Tribunnews.com/ Ashri Fadilla
Staf Ahli Menteri LHK Bidang Industri dan Perdagangan Internasional, Novia Widyaningtyas dalam acara Puncak Peringatan Hari Ozon Sedunia di Jakarta, Minggu (24/9/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkapkan bahaya sejumlah produk yang masih menggunakan bahan perusak ozon (BPO).

Satu di antaranya, produk pendingin, baik untuk ruangan maupun makanan.

Produk pendingin yang beredar, kerap masih menghasilkan BPO yang tinggi sehingga memberikan dampak langsung bagi penipisan lapisan ozon.

Padahal di zaman ini, dengan kondisi lapisan ozon yang menipis, produk ramah BPO merupakan sebuah keniscayaan.

Baca juga: Mengenal Molekul Ozon di Atmosfer, Penipisan Ozon dan Dampaknya terhadap Bumi

"Masih diperlukan upaya mendesain ulang peralatan pendingin agar dapat berkelanjutan dalam kaitan dengan penggunaan refrigeran ramah iklim dan fitur hemat energi," ujar Staf Ahli Menteri LHK Bidang Industri dan Perdagangan Internasional, Novia Widyaningtyas dalam acara Puncak Peringatan Hari Ozon Sedunia di Jakarta, Minggu (24/9/2023).

Selain menipiskan lapisan ozon, produk pendingin yang tinggi BPO secara tidak langsung dapat meningktkan pemanasan global.

Baca juga: Para Ilmuwan Tunjukkan Anomali Lubang Ozon di Antartika, Lubang Ozon Bertahan Lebih Lama

BERITA TERKAIT

Upaya pengendaliannya pun sebetulnya sudah ada dalam Amandemen Kigali yang telah diratifkasi Indonesia.

Amandemen Kigali merupakan amendemen atas Protokol Montreal tentang bahan-bahan yang dapat merusak lapisan ozon.

Jika berjalan dengan baik, maka diprediksi akan mencegah kenaikan temperatur hingga 0,5 derajat celcius.

"Implementasi Amendemen Kigali diperkirakan dapat mencegah kenaikan temperatur sampai dengan 0,5 derajat celcius pada tahun 2100," katanya.

Sementara dari sisi konsumen, Novia menyebut bahwa masyarakat dapat berkontribusi dengan cara memilih produk pendingin yang tidak menggunakan BPO.

Kemudian masyarakat juga dapat berkontribusi dalam maintanance atau perawatan produk tersebut.

Caranya, dengan memilih teknisi yang memahami bahaya BPO bagi penipisan lapisan ozon dan pemanasan global.

"Enggak sekadar bongkar, ngisi freon, sudah. Ternyata tidak seperti itu. Jadi mari kita sama-sama antara pengguna AC, produsen AC, teknisinya, itu saling bahu membahu untuk melindungi lapisan ozon kita melalui yang kecil-kecil," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas