Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Sebut Bergabungnya Kaesang ke PSI Tanda Hubungan Jokowi dan PDIP Sedang Tidak Baik-baik

Ujang Komarudin mungungkap makna Kaesang Pangarep gabung menjadi kader PSI. Cerminan hubungan Jokowi dan PDIP sedang tidak baik-baik saja.

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pengamat Sebut Bergabungnya Kaesang ke PSI Tanda Hubungan Jokowi dan PDIP Sedang Tidak Baik-baik
Kolase Tribunnews (TribunSolo.com/Adi Surya-Ahmad Syarifudin)
Spanduk Kaesang Pangarep yang ada di pinggir Jalan Kota Solo, Kamis (21/9/2023). Kaesang resmi gabung PSI, Sabtu (23/9/2023) 

Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin mungungkap makna di balik putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep gabung menjadi kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Sabtu (23/9/2023).

Ujang Komarudin menilai bergabungnya Kaesang dengan PSI menandakan hubungan Jokowi dengan PDIP sedang tidak baik-baik saja.

"Kelihatannya Jokowi sedang tidak baik-baik saja hubungannya dengan PDIP, sedang tidak nyaman," kata Ujang, kepada Tribunnews.com, Minggu (24/9/2023).

"Karena sudah banyak analisa saya di media bahwa dari dulu hubungannya (Jokowi dengan PDIP) kan naik turun, panas adem, kadang baik kadang tidak," sambungnya.

Baca juga: Pengamat Prediksi Keluarga Jokowi Tak Akan Ikut Kaesang Gabung PSI, Ini Alasannya

Sehingga, menurut Ujang, bergabungnya Kaesang menjadi kader PSI menjadi hubungan anti-klimaks yang kelihatannya tidak bagus antara Jokowi dengan PDIP.

Tak hanya itu, Ujang menduga Jokowi ingin menyimpan telur di banyak tempat.

Berita Rekomendasi

Dalam hal ini, mendorong Kaesang bergabung dengan PSI.

Baca juga: Ketua Umum Perindo Hary Tanoe Tanggapi Kaesang Gabung PSI: Mas Kaesang Sudah Independen

Padahal, kata Ujang, keputusan Jokowi mengizinkan Kaesang bergabung dengan PSI merupakan hal yang melanggar aturan AD/ART dari PDIP.

Sebab, menurutnya, PDIP mengharuskan satu keluarga kadernya harus bergabung ke partai berlogo kepala banteng moncong putih itu.

"Kedua, bisa jadi bahwa Jokowi ingin menyimpan telur di banyak tempat. Kan politik itu kan tidak boleh, tidak bisa menyimpan telur di satu keranjang. Ya karena kalau satu keranjang itu pecah, hancur semua. Maka disimpan di partai lain dan itu kan dilakukan oleh dinasti parpol yang lain, menjadikan banyak partai sebagai jalan hidup politik atau dinasti, di banyak daerah," kata Ujang.

"Saya melihat Jokowi mengizinkan Kaesang masuk PSI, itu hubungan politik yang tentu ini melanggar aturan AD/ART yang satu keluarga harus satu partai. Walaupun oleh PDIP dibantah, bahwa jika Kartu Keluarga-nya berbeda, boleh," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas