Sekjen PDIP Tepis Kerenggangan Megawati dan Jokowi: Politik Jangan Dilihat yang Tampak di Permukaan
Hasto Kristiyanto menepis isu kerenggangan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menepis isu kerenggangan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Hasto menegaskan, antara Megawati dan Jokowi memiliki hubungan yang baik.
Bahkan, hubungan keduanya memiliki kedekatan emosional.
Hal itu disampaikan Hasto saat ditanya wartawan soal isu kerenggangan hubungan Megawati dan Jokowi, buntut keputusan Kaesang Pangarep bergabung ke Partai Solidaritas Indonesi (PSI).
"Ibu Mega, Pak Jokowi itu krek," kata Hasto sambil memperagakan kedua tangannya menyatu di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (25/9/2023).
"Punya emosional bonding, punya desain masa depan," sambungnya.
Desain masa depan yang dimaksudkan Hasto terkait pendirian dan pengembangan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN).
Baca juga: Sekjen PDIP Bantah Gabungnya Kaesang ke PSI karena Hubungan Jokowi dan Megawati Renggang
"BRIN itu kan desain bersama-sama. Badan Riset Inovasi Nasional, punya komitmen (Megawati dan Jokowi)," lanjut Hasto.
Politisi asal Yogyakarta ini pun meminta, untuk melihat politik jangan hanya dipandang dari bagian permukaan.
Namun, perlu juga melihat hubungan batin antar tokoh bangsa tersebut.
Terutama, dalam memiliki komitmen memajukan kesejahteraan rakyat.
Baca juga: Hasto PDIP Sebut Narasi Pangan Lebih Penting Dibanding Bahas Capres dan Cawapres
"Jadi politik itu jangan melihat apa yang tampak di permukaan, lihat hubungan batinnya. Komitmen terhadap masa depan, komitmen terhadap rakyat," kata Hasto.
Hasto juga menepis soal isu spekulasi jika sikap Kaesang merupakan arah dukungan Presiden Jokowi di Pilpres 2024.
Di mana, PSI kini tengah dekat dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mendukung bakal calon presiden (Capres) Prabowo Subianto.
"Jadi, melihat presiden Jokowi, Ibu Mega, PDI Perjuangan itu dalam satu nafas sejarah yang panjang dan itu lah yang akan dilakukan," ungkap Hasto.
Dia pun menilai, bahwa kontestasi Pilpres selalu membawa kejutan.
Tetapi Hasto berbicara bahwa kejutan itu adalah sosok yanh bisa melanjutkan kepemimpinan Presiden Jokowi ke depan.
"Kejutannya itu apa, bahwa yang melanjutkan kepemimpinan Presiden Jokowi adalah sosok yang baik dan bijaksana, bijaksana dan baik," jelas Hasto.
Dia pun berpandangan, bahwa yang baik dan bijaksana itu adalah sosok pemimpin yang berasal dari keluarganya.
Kemudian memimpin masyarakatnya dari Jawa Tengah dan memimpin Indonesia Raya.
"Itu kejutan yang nanti akan muncul di dalam Pilpres 2024 dan itu dipersiapkan secara matang bersama-sama baik oleh Ibu Mega, oleh PDI Perjuangan maupun juga oleh Presiden Jokowi," ungkap Hasto.
"Karena politik harus melihat hal-hal yang fundamental, bukan yang sekadar tampak. Harus melihat strategi yang tidak tampak," jelasnya.