Operasi Politik Masif dari Kekuasaan Bakal Terjadi Demi Tebus Janji Kaesang Loloskan PSI ke Senayan
Ahmad Khoirul Umam menyoroti penunjukan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menyoroti penunjukan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Umam menilai, hal itu akan membuka peluang besar bagi PSI untuk penetrasi lebih jauh ke segmen pemilih loyal Jokowi. Baik di Pulau Jawa maupun luar Jawa, khususnya di Sumatera Utara di Barat Indonesia dan juga wilayah Indonesia Timur.
Apalagi, janji Kaesang untuk meloloskan PSI dari ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen pada Pemilu 2024 dinilai akan menggunakan unsur kekuasaan yang masif.
"Besar kemungkinan akan mendorong terjadinya operasi politik yang masif yang didukung oleh kekuasaan, karena hal ini menyangkut karir dan kredibilitas politik putra sang penguasa," kata Umam dalam keterangannya kepada Tribunnews, Selasa (26/9/2023).
Karena itu, Umam menyebut di satu sisi, ini menjadi angin segar bagi PSI yang akan semakin dinamis dan kompetitif.
Namun di sisi lain, manuver ini juga perlu menjadi peringatan politik dini (early political warning) terutama bagi mesin politik PDIP yang berpotensi tergerus suaranya oleh agresivitas mesin politik PSI.
Apalagi, efek ekor jas (coat tail effect) Jokowi yang dalam Pemilu 2014 dan 2019 lalu lebih banyak dinikmati PDIP, berpeluang tergerus akibat dilumpuhkan oleh seruan dan ajakan Kaesang kepada para seluruh jaringan relawan Jokowi untuk berjuang bersama di PSI.
Hal itu juga dikonfirmasi oleh masifnya sejumlah baliho dan street media lainnya yang menegaskan pesan kedekatan Projo dan relawan Jokowi lainnya dengan PSI.
"Artinya, potensi naiknya elektabilitas PSI berpeluang menciptakan 'kanibalisme elektoral' pada basis pemilih PDIP. Sebab, keduanya memiliki basis pemilih bercorak nasionalis yang relatif serupa," jelas Umam.
Diberitakan sebelumnya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi menunjuk Putra Bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI.
Kopdarnas PSI yang bertajuk deklarasi politik PSI tersebut digelar di Djakrta Theater, Jakarta Pusat. Acara ini pun dihadiri langsung oleh Kaesang yang ditemani sang istrinya.
"Lalu, siapa yang menjadi Ketua Umum PSI," kata Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie dalam Kopdarnas PSI.
"Kaesang, Kaesang, Kaesang," sambut ribuan kader PSI.
Selanjutnya, PSI pun memutar rekaman yang menunjukkan teaser video Kaesang. Dalam video itu, terlihat Kaesang memakai sebuah jas berwarna merah dan bertuliskan Ketua Umum PSI.
Baca juga: Resmi Duduki Kursi Ketua Umum PSI, Kaesang Langsung Ajak Relawan Jokowi Merapat
Kemudian, Grace pun memanggil Kaesang naik ke atas panggung. Terlihat, Kaesang yang memakai kemeja kotak-kotak langsung dipanggil sebagai Ketum PSI.
"Kita sambut Ketum baru kita Kaesang Pangarep," jelasnya.
Keputusan itu pun langsung disambut riuh ribuan kader PSI yang hadir dalam Kopdarnas. Mereka pun meneriakan nama Kaesang.
Adapun Giring Ganesha kini diangkat menjadi Anggota Dewan Pembina PSI. Tak hanya itu, Sekjen PSI Isyana Bagoes Oka juga diangkat menjadi Anggota Dewan Pembina PSI.