Pengamat: Masuknya Kaesang ke PSI, Sikap Politik Jokowi Jelang Lengser dari Kursi Kepresidenan
Kaesang gabung PSI menandai bahwa Jokowi akan membawa serta keluarganya hengkang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting menilai Kaesang Pangarep yang bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dijadikan kendaraan politik presiden Joko Widodo (Jokowi) jelang lengser.
Hal ini menandai bahwa Jokowi akan membawa serta keluarganya hengkang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Baca juga: Pengamat Nilai Masuknya Kaesang di PSI Menjadi Jangkar Pengaman Jokowi Selepas Tak Lagi Presiden
"Masuknya Kaesang ke PSI merupakan penetrasi dan sikap politik Jokowi jelang lengser dari kursi kepresidenan pada Oktober 2024 mendatang. Mungkin Jokowi merasa tidak nyaman jika tetap berada di PDIP," kata Selamat Ginting kepada wartawan, Selasa (26/9/2023).
Menurutnya, kondisi ini sangat berbeda saat dua mantan presiden sebelumnya ketika lengser.
Seperti Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih mengendalikan PDIP dan Partai Demokrat.
Sementara Jokowi tidak bisa karena tidak memiliki partai.
“Jokowi bukan siapa-siapa di PDIP setelah dia lengser, karena PDIP praktis masih dikuasai Megawati. Karena itu Jokowi perlu sebuah partai politik sebagai tempatnya berlabuh setelah lengser," ujar dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unas itu.
Menurut Ginting, usia Jokowi yang menginjak 63 tahun terhitung muda karena masih bisa beraktivitas sosial dan politik.
Kemudian didukung juga oleh anak dan menantunya yang masih memungkinkan terus berkiprah menjadi kepala daerah, baik sebagai wali kota/bupati maupun gubernur.
Baca juga: Kaesang Dukung Prabowo atau Ganjar usai Jadi Ketum PSI? Sebut Dekat dengan Keduanya
"Putra Jokowi Gibran Rakabuming tentu saja berpeluang untuk menjadi Gubernur Jawa Tengah atau pun DKI Jakarta jika Jokowi masih menjadi presiden. Begitu juga dengan menantunya Bobby Nasution, berpeluang menjadi Gubernur Sumatra Utara. Itulah kemungkinan rencana politik Jokowi pada 2024," kata Ginting.
Lebih jauh ia menilai, sejak awal ada tanda-tanda PSI akan menjadi kendaraan politik bagi keluarga Jokowi, dimana elite PSI beberapa kali menyatakan partainya tegak lurus dengan Jokowi.
"Masuknya Kaesang ke PSI bisa dilihat pertama kali saat gambarnya terpasang di sejumlah ruas jalan Kota Depok, Jawa Barat. Kaesang akan diusung PSI menjadi bakal calon wali kota Depok. Itulah simbolisasi politik," ujar Ginting.