Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Dugaan Polisi Aniaya Sesama Polisi di Sulut, DPR Minta Kapolda Segera Turun Tangan

Wakil ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta agar Kapolda Sulut segera turun tangan menyelesaikan permasalahan dugaan Polisi Aniaya Polisi.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Kasus Dugaan Polisi Aniaya Sesama Polisi di Sulut, DPR Minta Kapolda Segera Turun Tangan
Istimewa
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Ia meminta agar Kapolda Sulut segera turun tangan menyelesaikan permasalahan dugaan Polisi Aniaya Polisi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ramai beredar video rekaman CCTV yang memperlihatkan, seorang yang diduga Karo Ops Polda Sulawesi Utara (Sulut) Kombes Pol Wawan Wirawan, menganiaya seorang anggota Intelkam Polresta Manado, Aiptu J.

Namun kasus menjadi semakin ramai karena adanya ancaman lapor-melapor antara Kombes Wirawan dengan Aiptu J.

Konflik ini pun lantas mengundang perhatian Wakil ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni.

Politikus NasDem tersebut mendorong, Kapolda Sulut segera turun tangan menyelesaikan permasalahan ini. Karena Sahroni tidak ingin, publik dipertontonkan kegaduhan semacam ini.

“Saya mendorong Pak Kapolda Sulut untuk segera selesaikan permasalahan ini secara internal dengan tegas. Biar masyarakat tidak berlarut-larut dipertontonkan oleh keributan semacam ini, apalagi yang ribut sama-sama aparat. Takutnya, jadi membuat kesan polisi tidak kredibel di mata masyarakat. Masa iya polisi aniaya sesama polisi,” kata Sahroni kepada wartawan Rabu (27/9/2023).

Baca juga: Perwira Polda Sulut Aniaya Anggota Polresta Manado, Bermula dari Penyelidikan Penjualan Mainan Anak

Sebab menurut Sahroni, masyarakat menilai berdasarkan apa yang terlihat pada rekaman CCTV tersebut.

BERITA REKOMENDASI

Karena pada rekaman tersebut, memang terlihat jelas terdapat aksi kekerasan yang dimulai oleh salah satu pihak.

“Yang jelas, dari CCTV, masyarakat melihat betul bahwa memang ada aksi pemukulan di situ. Jadi mau alasan (pemukulan) itu untuk dibina atau apapun, tetap saja aksi kekerasan tidak bisa ditolerir begitu saja. Nah kalau sudah seperti ini, diselesaikannya mau seperti apa? Tentu harus tegas, karena ini jelas ada unsur pidananya. Jadi jangan diselesaikan secara damai,” ujarnya.

Penyelesaian kasus ini dianggap penting oleh Sahroni karena menyangkut persepsi masyarakat terhadap Polri, khususnya Polda Sulut.

Sahroni tidak ingin kasus ini jadi membuat masyarakat memandang Polri sebagai institusi yang ‘mudah’ melakukan kekerasan.

“Jadi ini sangat penting untuk diselesaikan. Karena Polri ini lembaga yang selalu mengedepankan sisi humanis, pesan Pak Kapolri pun demikian. Jangan sampai karena aksi ini, persepsi masyarakat jadi goyah,” tandas Sahroni.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas