Prabowo Titip Pesan pada Mahasiswa: Jangan Khianati Rakyatmu, Jangan Jadi Koruptor
Menhan, Prabowo Subianto, memberikan pidato saat mengisi kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Malang, Jawa Timur, Rabu (27/9/2023).
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto, memberikan pidato saat mengisi kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Malang, Jawa Timur, Rabu (27/9/2023).
Prabowo memaparkan prediksi dalam pidatonya itu, bahwa pada tahun 2050, Indonesia diperkirakan menjadi negara dengan ekonomi terbesar nomor 4 di dunia.
Itu artinya, menurut Prabowo Subianto, puluhan tahun mendatang para mahasiswa akan berada di puncak karier mereka dan tengah memimpin Indonesia.
"Kita diramalkan, tahun 2050, berarti 26 tahun lagi, kalian di puncak kariermu," kata Prabowo dikutip dari YouTube Kompas TV.
Baca juga: Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Angkutan Muda Gelar Aksi Sosial Menyapa dan Berbagi
"Di antara Anda semua ini, akan ada yang menjadi Gubernur Jawa Timur, akan menjadi bupati, akan jadi profesor, akan jadi konglomerat, akan jadi menteri pertahanan, akan jadi presiden," tuturnya.
Prabowo lalu menitipkan pesan kepada mahasiswa, ketika mereka sukses nanti, jangan sampai mengkhianati rakyat Indonesia.
Jangan sampai melupakan orang tua sendiri, jangan menjadi koruptor, dan jangan menjadi antek asing.
"Tapi saya titip kalau kalian jadi orang, jangan kalian khianati rakyatmu. Jangan kalian lupa orang tuamu, jangan jadi koruptor, jangan jadi antek asing," terang Prabowo.
"Saya titip, nanti 26 tahun lagi, saya tidak tahu saya berada di mana."
"Mudah-mudahan saya masih bisa lihat kalian, kalaupun tidak dari dunia ini, bisa dari dunia lain. Kalau kalian jadi koruptor, saya akan cari kalian," tuturnya.
Peluang Industri
Selain itu, Prabowo Subianto juga membicarakan soal peluang industri, yang mana Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang nikel untuk diekspor.
Nikel harus diolah dulu agar nilainya naik sampai 67 kali lipat.
Pada 2021, penghasilan dari nikel mencapai Rp15 triliun sementara pada 2022, penghasilannya naik 20 kali lipat menjadi Rp400 triliun.
Kebijakan itu membuat negara asing protes dan mengancam akan memboikot barang dari Indonesia, termasuk kelapa sawit.
"Saya dan pemerintah Indonesia bersikap tegas. Jika tidak ada hilirisasi, maka negara tidak bisa makmur," kata Prabowo dilansir Surya.co.id.
"Saya dukung kebijakan itu dan meneruskannya. Termasuk komoditas bauksit," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Deni/Sylvianita Widyawati)