Syair Halo-halo Bandung Diubah, Ahli Waris Ismail Marzuki Sebut Jadi Perbincangan di Keluarga Besar
Kemudian ia mengungkapkan bahwa Ismail Marzuki merupakan pahlawan nasional Indonesia. Tidak seharusnya syair lagu tersebut diubah.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak sekaligus ahli waris dari Ismail Marzuki, Rachmi Aziah mengaku terjadi perbincangan di keluarga besar setelah mengetahui lagi Halo-halo Bandung diubah syairnya menjadi Hello Kuala Lumpur.
"Iya itu pasti (Terjadi perbincangan di keluarga besar) karena kekecewaan itu. Tanpa izin untuk mengubah syair dan lain-lainnya," kata Rachmi di Jakarta Selatan dikutip Kamis (28/9/2023).
Kemudian ia mengungkapkan bahwa Ismail Marzuki merupakan pahlawan nasional Indonesia. Tidak seharusnya syair lagu tersebut diubah.
"Pak Ismail itu kan, dia (Pengubah syair) harus tahu telah menjadi pahlawan nasional Indonesia. Jadi itu lagu nasional untuk Indonesia," tegasnya.
Menurutnya ia tidak ingin ada perseteruan akibat polemik tersebut, hal itu dikarenakan menjaga hubungan baik antara Indonesia dan Malaysia.
"Kita nggak bisa berseteru bagaimana karena kita kan berhubungan baik dengan Malaysia itu yang kita jaga saja," jelasnya.
Rachmi beserta keluarga sendiri telah menempuh jalur hukum dengan menunjuk tim kuasa hukum Assegaf Hamzah & Partners.
Pihaknya juga sudah meminta bantuan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) dan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu) menangani kasus ini.
"Tanggal 26 September 2023 kami telah secara resmi melakukan laporan untuk penutupan konten dan hak atas lagu Hello Kuala Lumpur tersebut," kata Ari Juliano Gema selaku kuasa hukum ahli waris Ismail Marzuki di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (27/9/2023).
"Kami menyertakan bukti dan bukti ahli waris dan sudah dinterima pihak DJKI," lanjutnya.
Pihak ahli waris berharap adanya tindakan penurunan video Hello Kuala Lumpur karena sifatnya merugikan secara hak moral.
Adapun dikatakannya Ari, pihak Kemenlu dan KBRI sedang menelusuri siapa pelaku yang mengunggah lagu tersebut hingga viral, sebab belum ditemukan pelakunya.
"Kalau nanti sudah ditemukan siapa pelakunya. tentu kami dapat mulai mempertimbangkan langkah hukum selanjutnya, apalagi kalau ditemukan pelakunya pihak swasta," ujar Ari.
Selain itu pemerintah Malaysia juga sudah buka suara bahwa tindakan penjiplakan lagu ini dibuat oleh pihak oknum swasta.
Dalam kasus ini, Rachmini mengaku tak ingin terlalu gegabah guna menjaga hubungan diplomatik antara Indonesia dan Malaysia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.