Jessica Wongso Dilarang Diwawancara untuk Film Dokumenter Netflix, Ada Apa?
Petugas lapas tersebut menyebut pernyataan Jessica terlalu jauh rekaman komunikasi pun langsung dimatikan begitu saja
Editor: Muhammad Zulfikar
Jessica saat itu digiring oleh dua orang petugas ke sebuah ruangan yang sudah disiapkan fasilitas komunikasi via daring.
Baca juga: Tepat 5 Tahun Berlalu Kasus Jessica Wongso Bunuh Mirna Pakai Kopi Sianida
Berpakaian serba hitam dengan rambut dikuncir Jessica kemudian berbicara.
Dalam pembicaraan Jessica mengakui mengalami hal yang sangat sulit setiap harinya.
Ia juga menyalahkan media massa saat itu yang dianggapnya hanya mengeruk keuntungan melalui klik dan jumlah oplah serta share rating dari dirinya tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
"Begitu sulit untuk tetap waras setiap harinya. Jika kau tanya soal trauma ya aku sangat trauma oleh peristiwa ini dan semua media juga cara mereka mencetak sesuatu di atas kertas dan itu sepenuhnya salah. Mereka hanya ingin mencoba mencari tahu kehidupanku dan mengarang cerita. Merka tampak menikmati dan menghasilkan uang dari itu," ujar Jessica.
Jessica juga terlihat sangat kesal saat diwawancara dan hendak membicarakan sesuatu.
Namun ketika Jessica sampai kepada pernyataan bahwa apabila media massa tidak tertarik kepada dirinya saat itu mungkin ceritanya akan berbeda.
"Jika media saat itu tidak tertarik kepadaku. Apakah akan berbeda ceritanya?, " ujar Jessica.
Setelah pernyataan tersebut petugas lapas pria Pondok Bambu kemudian memotong pembicaraan.
Petugas lapas tersebut menyebut pernyataan Jessica terlalu jauh rekaman komunikasi pun langsung dimatikan begitu saja dan pewawancara sangat kecewa saat itu.
"Maaf Jessica saya minta maaf mungkin ini sudah terlalu dalam," ujar Petugas Lapas Pondok Bambu sembari mematikan akses komunikasi aplikasi daring.
Tak lama kemudian muncul keterangan bahwa pihak berwenang memblokir semua wawancara dengan Jessica Kumala Wongso.
Akhirnya tim pembuat film dokumenter tersebut mengandalkan isi dari tulisan Jessica di buku harian yang selalu ditulisnya.
Hingga berita ini diturunkan belum ada penjelasan dari pihak Lapas Pondok Bambu, Jakarta Timur mengenai larangan wawancara tersebut. (Willy Widianto)