Kaesang Jadi Ketua Umum PSI, Pengamat Sebut Hubungan Jokowi dengan Megawati Tak Baik-baik Saja
Bergabungnya Kaesang disebut membuat hubungan Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sedang tidak baik-baik saja.
Editor: Wahyu Aji
Seperti penolakan kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U-20 sampai masalah penanganan Covid-19. PDIP juga menolak perpanjangan masa jabatan presiden.
"Dalam aturan itu kelihatannya agak sulit untuk menerapkan ke Jokowi, karena Jokowi dianggap walaupun dia petugas partai tapi presiden begitu, ya punya permainan sendiri kira kira tentu berbeda dengan PDIP," ujarnya.
Ujang menilai, sejak dulu Megawati selalu menegaskan bahwa Jokowi maupun Ganjar Pranowo adalah petugas partai.
Baca juga: Menerka Seberapa Besar Pelantikan Kaesang sebagai Ketum PSI Memengaruhi Peta Pilpres 2024
"Karena sebutan itu pula Jokowi mungkin merasa tidak senang bisa jadi, merasa dia merasa orang nomor 1 di Indonesia tapi diatur atur gitu, merasa tidak berdaya, merasa tidak berpengaruh, merasa tidak berperan di partainya sendiri," ujarnya.
"Sedangkan (Jokowi) mampu mengendalikan partai partai lain sedangkan partainya sendiri tidak dikendalikan," kata Ujang.
Tapi, Ujang tidak sepakat jika PDIP dianggap tidak bernyali di hadapan PSI setelah Kaesang bergabung.
Menurutnya, PDIP hanya tidak ingin meladeni PSI saja.
"Kalau PSI sih bukan lawan tanding PDIP makanya PDIP membiarkan saja seperti itu, jadi kalau PDIP tidak bernyali tidak lah, tidak sama sekali PDIP mah jauh karena PSI partai non parlemen," kata Ujang.
"PDIP partai pemenang pemilu, jauh langit dan bumi jadi kalau soal PDIP dan PSI harus dibedakan, PDIP sih tidak akan meladeni apa yang dilakukan PSI," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, pelantikan Kaesang jadi Ketum PSI pun menjadi sorotan, karena ia baru dua hari saja terdaftar sebagai kader PSI, tepatnya pada Sabtu (23/9/2023).
Ditambah lagi latar belakang keluarga Kaesang yang mayoritas merupakan kader PDIP, di antaranya ada sang ayah Presiden Jokowi, kakaknya Gibran Rakabuming Raka yang menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Serta kakak ipar Kaesang, Bobby Nasution yang kini menjabat sebagai Wali Kota Medan.
Keputusan Kaesang memilih PSI sebagai kendaraan politiknya ini pun membuat publik bertanya-tanya.
Apakah hubungan Presiden Jokowi dengan PDIP, khususnya Megawati Soekarnoputri telah retak, sehingga Kaesang lebih memilih bergabung dengan PSI dibanding PDIP.
Baca juga: Pengamat Sebut PSI di Bawah Komando Kaesang Bisa saja Lolos ke Senayan jika Ada Andil Jokowi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.