VIDEO Saat Prabowo dan Anies-Cak Imin Rebutan Suara Ulama di Jawa Timur: Jatim Diprioritaskan
Dua bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto dan Anies Baswedan berebut suara ulama di Jawa Timur.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto dan Anies Baswedan berebut suara ulama di Jawa Timur.
Anies hadir bersama bakal calon wakil presiden (bacawapres) dalam safari politik di Jawa Timur.
Diketahui Jawa Timur merupakan basis suara warga Nahdliyin (Nahdlatul Ulama) terbesar.
Pada Kamis (28/9/2023), Anies - Cak Imin (AMIN) menghadiri silaturahmi dengan para kiai, nyai, dan tokoh masyarakat se Kabupaten Banyuwangi, di pondok pesantren tertua di Banyuwangi, Darussalam Blokagung.
Silaturahmi ini merupakan rangkaian dari kunjungan pasangan AMIN di Jawa Timur, 28 hingga 29 September 2023.
Saat tiba di Bandar Udara Internasional Banyuwangi, Anies - Cak Imin disambut meriah para pendukungnya dari Relawan MANIES Banyuwangi (Mak Mak Anies dan Imin).
Setelah silaturahmi ke Ponpes Darussalam Blokagung, Anies - Cak Imin melanjutkan kegiatan silaturahmi ke Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Islam Jember, Ponpes Al Yasini di Pasuruan, dan mengakhiri dengan berziarah ke Makam Sunan Gresik.
Dalam sambutan pada giat silaturahmi itu, Anies berbicara soal ketimpangan yang terjadi di Indonesia.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan bersama Cak Imin dirinya punya misi menyetarakan atau bahkan menghilangkan ketimpangan yang terjadi.
"Yang kota dengan desa, yang kaya dengan prasejahtera, yang Jawa dengan luar Jawa, yang pendidikan umum dengan pendidikan agama, yang negeri dengan yang swasta. Nah kita membawa misi itu. Mudah-mudahan kita dimudahkan dalam menjalankan misi itu," kata Anies.
Sementara pada hari yang sama, Prabowo menghadiri silaturahmi bersama para kiai khos daerah Jawa Timur di Shangri-La Hotel Surabaya.
Sebanyak 23 kiai khos Nahdlatul Ulama (NU) hadir. Di antaranya pengasuh pondok pesantren Lirboyo Kediri, Kiai Anwar Manshur dan pengasuh pondok pesantren Al-Falah Ploso Kediri, Kiai Nurul Huda Djazuli.
Prabowo tiba di lokasi dan disambut oleh sejumlah kiai khos yang hadir, salah satunya pengasuh pondok pesantren Langitan Tuban, Kiai Ubaidillah Faqih.
Dalam kesempatan itu Prabowo didoakan oleh para kiai selalu sehat dalam upaya memberikan manfaat demi negara, rakyat dan umat.
Kiai Hasan Mutawakkil Alallah, pengasuh pondok pesantren Zainul Hasan Genggong juga mendoakan agar Prabowo bisa membawa Indonesia lebih maju.
"Mudah-mudahan langkah baik beliau diberi kemudahan dan petunjuk oleh Allah, bisa membawa bangsa dan negara ini lebih maju, menuju negara yang baldatun thoyibatun warobbun ghofur," tutur Kiai Hasan Mutawakkil Alallah, pengasuh pondok pesantren Zainul Hasan Genggong.
Pengamat Politik: Jatim Jadi Pertaruhan
Dukungan tokoh maupun suara pemilih di Jawa Timur nampak terus jadi sasaran para bakal calon Presiden (Bacapres) 2024.
Terbukti, para bakal kontestan ramai-ramai melakukan safari di Jawa Timur. Ada yang safari di pondok pesantren hingga bertemu kalangan kiai.
Pada Kamis (28/9/2023) misalnya. Prabowo Subianto Ketua Umum Partai Gerindra yang juga bacapres menggelar pertemuan dengan para kiai di Surabaya.
Di hari yang sama, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan berkeliling di pesantren daerah tapal kuda.
Beberapa hari lalu, Ganjar Pranowo yang diusung oleh kubu PDI Perjuangan juga baru saja menggelar serangkaian kegiatan di Jawa Timur.
Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura Surokim Abdussalam menganalisa safari para bacapres itu semakin menguatkan bahwa Jawa Timur masih seksi untuk Pilpres 2024.
"Jawa Timur akan tetap menjadi pertaruhan untuk bisa merebut suara terutama nahdliyin tak hanya an sich suara Jatim tapi juga punya resonansi merebut suara nahdliyin nasional," kata Surokim saat dihubungi dari Surabaya, Kamis.
Surokim memaklumi jika para bacapres semakin getol berkeliling Jawa Timur menjelang kontestasi. Selain besarnya jumlah DPT, Jawa Timur dalam berbagai hasil Pemilu sebelumnya menjadi barometer penting.
"Itu juga membuat mengapa Jatim diprioritaskan para capres dan timses," ungkapnya.
Dalam kacamata Surokim, Jawa Timur juga memiliki sejumlah keunggulan lain. Yakni, dengan banyaknya tokoh kiai dari kalangan nahdliyin yang memiliki pengaruh di masyarakat. Begitu pula, tokoh lain yang juga memiliki pengaruh besar.
"Saya pikir semua capres tidak ingin melepas suara Jawa Timur karena relasi kuasa tersebut. Jawa timur juga punya power simbolik untuk suara nahdliyin yang bisa meresonansi suara nasional," ujar Surokim.
Wakil Rektor UTM itu pun menyatakan, tokoh-tokoh punjer itu bisa turut mempengaruhi masyarakat. Meskipun demikian, suara di Jawa Timur diungkapkan menjadi peluang sekaligus tantangan.
"Saya pikir cukup banyak alasan mengapa suara Jatim demikian strategis tidak hanya soal kuantitas tetapi juga soal simbolic power tadi," ungkap Surokim yang juga peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC). (Tribunnews.com/Danang Triatmojo/Tribun Jatim)
Sebagian Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Para Capres Berebut Dukungan Tokoh Jawa Timur, Pengamat Politik: Jatim Jadi Pertaruhan