Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Atasi Konflik dan Isu Provokatif saat Pemilu 2024, Polri Gelar Operasi Nusantara Cooling System

Dalam operasi ini akan mengedepankan upaya pencegahan dan pengendalian bukan penegakan hukum.

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Atasi Konflik dan Isu Provokatif saat Pemilu 2024, Polri Gelar Operasi Nusantara Cooling System
Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
Wakabareskrim Polri Irjen Asep Edi Suheri sekaligus Kepala Operasi Nusantara Cooling System memberikan keterangan soal tugas, peran dan fungsi Operasi Nusantara Cooling System dalam rangka mengantisipasi konflik hingga isu provokatif saat Pemilu 2024 di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (2/10/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menggelar Operasi Nusantara Cooling System dalam rangka Pemilu 2024.

Kepala Operasi Nusantara Cooling System, Irjen Asep Edi Suheri mengatakan operasi tersebut dilakukan mulai 11 September 2023.

"Operasi tersebut bertujuan untuk meminimalisir isu-isu provokatif berlatar belakang SARA, baik yang terjadi di tengah masyarakat maupun di ruang siber, dengan mengutamakan preemtif dan preventif," kata Asep kepada wartawan, Senin (2/10/2023).

Asep yang juga menjabat sebagai Wakabareskrim Polri tersebut mengatakan dalam operasi ini akan mengedepankan upaya pencegahan dan pengendalian bukan penegakan hukum.

Baca juga: KPK Bahagia Eks Napi Korupsi Dipersulit Ikut Pemilu 2024

"Sehingga dalam operasi ini kami sampaikan bahwa tidak ada melakukan upaya penegakan hukum, jadi preemtif dan preventif," ungkapnya.

Asep melanjutkan dalam pelaksanaannya, terdapat 4 satuan tugas (Satgas) dan 8 Subsatgas yang dari Satgas Preemtif, Satgas Preventif, Satgas Humas, dan Satgas Ban Ops dalam operasi tersebut.

Berita Rekomendasi

"Cara bertindak yaitu melakukan deteksi pembinaan masyarakat, patroli ideologis, patroli siber, sosialisasi dan bantuan operasi," jelasnya.

Empat satgas itu pertama Satgas Preemtif, terdiri dari Subsatgas intelejen dan Subsatgas Binmas. Tugasnya, untuk mendeteksi dini gangguan dan membangun mitra dengan para tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Kedua, Satgas Preventif terdiri dari Subsatgas Patroli Siber dan Subsatgas Ideologis. Satgas ini bertugas untuk melakukan patroli siber serta melaksanakan dialog kepada intelejen hingga influencer untuk menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat.

"Satgas Humas yang terdiri dari Subsatgas Penmas dan Subsatgas Multimedia yang memiliki tugas antara lain menyampaikan ajakan, imbauan, sosialisasi dan edukasi serta melakukan monitoring media, baik media sosial maupun media mainstream," ungkapnya.

Baca juga: Fix, Mantan Koruptor Dilarang Mencalonkan Diri sebagai Anggota Legislatif di Pemilu 2024

"Satgas Ban Ops yang terdiri dari Subsatgas TIK dan Subsatgas Logistik yang memiliki tugas antara lain melakukan dukungan teknologi, informasi dan logistik kepada Nusantara Cooling System," sambungnya.

Terakhir, Asep berharap dengan adanya operasi ini bisa mewujudkan Pemilu 2024 yang damai.

"Kami mohon dukungan dan mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menghindari hal-hal yang dapat menganggu stabilitas keamanan terutama hal-hal yang dapat memicu konflik sosial sehingga kita bisa bersama-sama mewujudkan pemilu damai," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas