Karhutla Diprediksi Masih akan Terjadi di Kalteng, Sumsel dan Sebagian Wilayah Kalsel
Bulan September 2023 menjadi puncak musim kemarau. Sebagian wilayah di Indonesia masih berpotensi mengalami karhutla.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Dewi Agustina
"Soal penanganan, sejauh ini berjalan melibatkan unsur TNI dan Polri. Bahkan sebelumnya kami sudah menetapkan status siaga bencana sejak 1 Juli 2023. Tapi karena kondisi lebih buruk, maka dipertimbangkan untuk menaikkan lagi status," jelas HM Hilman didampingi Kepala BPBD Banjar, Warsita.
Hingga kini ada sekitar 650 hektare lahan yang telah terbakar dan jumlah kasus penyakit Infeksi Saluran Pernpasan Akut (ISPA) yang cukup banyak.
Selain itu, peningkatan status karhutla di Kabupaten Banjar ini juga guna mendukung agar Bandara Internasional Syamsudin Noor tidak terganggu kabut asap.
"Ada empat pos lapangan di Kabupaten Banjar yang beririsan dengan kawasan Banjarbarum untuk mendukung ring satu bandara. Itu sudah melibatkan unsur TNI, Polri dan relawan," imbuhnya.
Untuk kekuatan lain, menggadeng 112 unit Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) dan sekitar 2.628 sukarelawan yang bisa dimobilisasi untuk bersama-sama menangani karhutla di wilayah Kabupaten Banjar.
"Tapi kalau BPK dan Damkar ini tupoksinya adalah penanganan di kawasan permukiman. Namun kalau nanti status meningkat menjadi darurat, mereka bisa dikerahkan," lanjut HM Hilman. (Tribun Network/Reynas Abdila)