Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Karhutla Diprediksi Masih akan Terjadi di Kalteng, Sumsel dan Sebagian Wilayah Kalsel

Bulan September 2023 menjadi puncak musim kemarau. Sebagian wilayah di Indonesia masih berpotensi mengalami karhutla.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Karhutla Diprediksi Masih akan Terjadi di Kalteng, Sumsel dan Sebagian Wilayah Kalsel
Dok. BPBD Kabupaten Malang via KOMPAS.com
Pemerintah memprediksi peristiwa karhutla masih akan melanda sejumlah provinsi di antaranya Kalimantan Tengah, Sumatra Selatan dan sebagian di Kalimantan Selatan. Foto tornado api muncul di tengah menggilanya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Minggu (10/9/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menuturkan bulan September 2023 menjadi puncak musim kemarau.

Kondisi cuaca suhu panas ekstrem yang meningkat berpotensi meningkatkan terjadinya kebakaran lahan dan hutan (Karhutla) di Indonesia.

"Bulan September ini hampir pengalaman kita setiap tahun memang puncak, kalau itu sepanjang tahun Kementerian LHK melihat hotspot dan titik-titik kebakarannya," kata Siti dikutip Selasa (3/10/2023).

Pemerintah melihat peristiwa karhutla masih akan melanda sejumlah provinsi di antaranya Kalimantan Tengah, Sumatra Selatan dan sebagian di Kalimantan Selatan.

Baca juga: Kabut Asap Akibat Karhutla, SMA di Palembang Kurangi Waktu Belajar

Menurutnya, petugas dari Kementerian LHK tengah turun ke lapangan dan berjibaku menangani karhutla di sejumlah daerah.

"Jadi tim KLHK sedang turun di lapangan, saya justru mengkhawatirkan di Jawa juga banyak kebakaran di taman nasional," katanya.

Menteri Siti mengungkapkan bahwa setiap pekan peristiwa karhutla hampir terjadi di sejumlah daerah.

BERITA REKOMENDASI

Kementerian LHK mengikuti setiap perkembangannya dan melakukan monitoring sembari menangani karhutla.

Ia berkomitmen untuk tidak membiarkan dampak karhutla meluas atau menimbulkan kerugian bagi masyarakat dan lingkungan.

"Hari ini dapat laporan, tadi malam pukul 22.00 WIB, Gunung Lawu kebakaran, sebelumnya Bromo Tengger, sebelumnya lagi di Arjuno dan lain-lain itu kita sedang ikuti juga," ujarnya.

Pada dasarnya, peristiwa karhutla selalu terjadi saat musim kemarau.

Phaknya pun menilai kondisi saat ini juga dipengaruhi dengan adanya peningkatan suhu panas.

Baca juga: 2 dari 5 Helikopter Water Bombing yang Bantu Padamkan Karhutla di Riau Dialihkan ke Sumsel & Jateng


"Faktor panas iya, tadi catatannya 39 derajat hari ini, biasanya kalau di DKI rata-rata, 33 derajat. Di
sini 36 derajat, makin ke timur sudah 39 derajat," jelasnya.

Karhutla membuat asap pekat mengepul di Kota Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel).

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas