Firli Bahuri Merasa Diserang Koruptor karena Sedang Tangani Banyak Perkara
Firli merasa dirinya tengah mendapatkan serangan balik dari para koruptor saat tangani perkara, sebut istilah when the corruptor strike back
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri merasa dirinya tengah mendapatkan serangan balik dari para koruptor.
Hal itu diungkapkan Firli lantaran dirinya dituduh sengaja melakukan pertemuan dengan pihak berperkara.
Termasuk dituduh melakukan pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang terseret dugaan korupsi.
Firli menegaskan dirinya tidak melakukan pemerasan terkait penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan itu.
Justru, purnawirawan jenderal bintang tiga polisi itu merasa diserang balik oleh koruptor.
"Apa yang kita kenal dengan istilah when the corruptor strike back (ketika koruptor menyerang balik), namun kami pasti akan ungkap semua," ungkap Firli pada Senin (9/10/2023) dikutip dari YouTube Tribunnews.
Baca juga: Saut Situmorang Imbau Jokowi Nonaktifkan Sementara Firli Bahuri Imbas Kasus Dugaan Pemerasan ke SYL
Meskipun beresiko, Firli memastikan KPK tak akan menyerah dalam mengungkap perkara-perkara korupsi.
"Kami segenap insan KPK tidak akan menyerah dan kami sudah siap dengan risiko apapun termasuk berkorban jiwa raga, nyawa untuk Indonesia bersih dan bebas dari korupsi."
"Semangat kami adalah semangat segenap anak bangsa yang memiliki cita-cita Indonesia bersih dari praktik-praktik korupsi," ujar Firli.
Firli berharap, masyarakat tak tergiring opini dan hilang fokus pada pokok perkara di Kementan.
"Yaitu dugaan tindak pidana korupsi di Kementerian Pertanian berupa pemerasan dalam jabatan, gratifikasi dan TPPU," kata Firli.
Baca juga: Fakta Pertemuan Syahrul Yasin Limpo dengan Ketua KPK, Desakan Firli Dinonaktifkan dan Respons Jokowi
Soal Foto Bertemu Yasin Limpo
Terkait foto viral Firli bertemu dengan Syahrul Yasin Limpo di sebuah lapangan bulutangkis, pihaknya pun buka suara.
Diketahui, foto tersebut viral baru-baru ini saat KPK tengah menangani perkara dugaan korupsi Yasin Limpo terseret.
Dalam foto tersebut Filri dan Yasin Limpo terlihat duduk bersama dalam satu bangku panjang.
Firli mengenakan pakaian olahraga, sementara Yasin Limpo memakai pakaian batik.
Keduanya tampak saling bertatapan satu sama lain.
Mengutip Kompas Tv, Firli tak menampik dirinya pernah bertemu dengan Yasin Limpo.
Baca juga: Firli Bahuri soal Beredarnya Foto dengan SYL: Terjadi Maret 2022, Singgung Serangan Balik Koruptor
Hanya saja, kata Firli, pertemuan itu bukan terjadi belakangan ini, melainkan jauh sebelum KPK menyelidiki kasus korupsi yang menyeret nama Yasin Limpo, yakni pada 2 Maret 2022, tahun lalu.
Sementara penyelidikan kasus korupsi di Kementan yang menyeret Syahrul dimulai pada Januari 2023.
Oleh sebab itu, kata Firli, pertemuan itu sama sekali tak melanggar aturan KPK.
Apalagi, momen pertemuan keduanya itu dilakukan di tempat umum.
"Pertemuan di lapangan bulutangkis antara saya dengan mantan atau Menteri Pertanian saat itu saudara Sahrul Yasin Limpo terjadi sebelum periode tersebut, tepatnya sekitar pada tanggal 2 Maret 2022 dan itu pun beramai-ramai di tempat terbuka."
"Dalam waktu tersebut status saudara Syahrul Yasin Limpo bukan tersangka, terdakwa, terpidana ataupun pihak yang berperkara," ujar Firli.
Firli juga menegaskan, pertemuan itu terjadi bukan atas inisiasinya.
"Kejadian tersebut pun bukan atas inisiasi atau undangan saya," jelas Firli.
Baca juga: Firli Bahuri Akui Bertemu SYL, Klaim Pertemuan Sebelum KPK Selidiki Kasus Korupsi di Kementan
Dewas KPK Terima Aduan
Kini, (Dewas) Dewan Pengawas KPK tengah mendalami laporan dugaan pelanggaran etik pimpinan KPK dengan pihak berperkara, dalam hal ini Firli dengan Yasin Limpo.
Anggota Dewas KPK Syamsuddin Haris menyebut, sejauh ini pihaknya masih mempelajari laporan itu.
"Dewas masih mempelajari pengaduan yang masuk," kata Haris, Senin (9/10/2023).
Dewas KPK, kata Haris, kini sedang mengumpulkan bahan informasi melalui keterangan-keterangan sejumlah pihak.
Namun, ia tidak memberitahu pihak siapa saja yang sudah dimintai keterangan.
"Dan juga sedang kumpulkan bahan dan keterangan," ujar Haris
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Ilham Rian Pratama)