Wapres Minta Mata Pelajaran Pancasila Diajarkan dengan Metode Kekinian
Wakil Presiden Maruf Amin nilai perlu ada inovasi pengajaran yang lebih kekinian jika mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dihidupkan lagi.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemendikbudristek bakal menghidupkan kembali mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) bagi semua lapisan pendidikan.
Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin menilai perlu ada inovasi pengajaran yang lebih kekinian.
“Mengenai moral Pancasila, Saya kira itu memang harus diajarkan hanya bentuknya seperti apa, jangan sampai Pancasila itu jadi semacam kayak dulu, doktriner,” tutur Ma'ruf.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ma'ruf di Stadion Utama Papua Bangkit, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Metode pengajaran baru mengenai Pancasila, menurut Ma'ruf, dapat dimulai sejak pendidikan awal bagi anak.
Menurut Ma'ruf, pembelajaran mengenai Pancasila dapat diberikan sejak PAUD.
“Itu jadi tidak mengulangi cara-cara yang lama tapi memang pemahaman Pancasila dari mulai, mungkin bukan dari SD, dari PAUD ya sampai ke SD,” tutur Ma'ruf.
Baca juga: Ratusan Pesepeda Ikuti Gowes Pancasila Sakti 1 Oktober yang Digelar Relawan Ganjar di Purwakarta
Dirinya berharap generasi penerus bangsa kelak memiliki karakter yang religius, berakhlak mulia, serta mampu bertoleransi sebagaimana nilai yang terkandung dalam Pancasila.
“Sehingga memiliki apa ya integritas, nasionalisme yang kuat kemudian moral Pancasila yang harus ditanamkan sejak kecil,” pungkas Ma'ruf.
Program lain dalam rangka penguatan mental bangsa, kata Ma'ruf, adalah Gerakan Nasional Revolusi Mental yang diharapkan dapat dikolaborasikan pengajarannya dengan PMP.