Sakit Itu Mahal, Siapkan Dana Kesehatan Sejak Dapat Pekerjaan Pertama
Banyak masyarakat yang belum merasa penting dalam menyiapkan dana kesehatan. Padahal mempertebal dana kesehatan sebaiknya bisa dilakukan sejak muda.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Imbas pandemi Covid-19, biaya kesehatan makin mahal.
Sayangnya, banyak masyarakat yang belum merasa penting dalam menyiapkan dana kesehatan.
Padahal mempertebal dana kesehatan sebaiknya bisa dilakukan sejak muda saat mendapatkan pekerjaan pertama.
Perencana Keuangan & Founder Daya Uang Metta Anggrian menuturkan, ketika menerima penghasilan maka sangat diperlukan untuk mengelola keuangan dengan baik, karena dengan cara itu maka bisa menyiasati kenaikan biaya medis.
"Masyarakat perlu mengatur budget dan membuat pos-pos kebutuhan untuk menjaga kesehatan setiap bulannya, termasuk menebalkan dana darurat,” kata Metta dalam workshop Biaya Medis Naik Terus Apa yang Bisa Dilakukan?, beberapa waktu lalu.
Idealnya, premi asuransi berada diangka sekitar 5-10 persen dari porsi penghasilan.
"Jadi harus dilihat stage, umur maupun porsi keuangan. Kalau pun ada kelebihan uang untuk premi asuransi, saran saya secukupnya. Jangan terlalu memaksa. Premi asuransi ini berkelanjutan, kalau di tengah-tengah gak mampu kasian," ungkap Metta.
Baca juga: Bamsoet Dorong Perkembangan Industri Alat Kesehatan Nasional
Ditambahkan, Chief Product Officer Allianz Life Indonesia Himawan Purnama menuturkan, ada beberapa hal yang bisa dipertimbangkan saat memilih asuransi diawal meniti karir.
Misalnya, produk asuransi itu apakah mencakup pengobatan dalam atau luar negeri maupun perawatan private atau umum.
"Prinsipnya adalah semakin muda, semakin baik karena ketika membeli asuransi kesehatan selagi sehat, premi yang dibayarkan pun akan lebih ringan,” lanjut dia.
Diketahui, perusahaan asuransi cukup terdampak dengan adanya kenaikan biaya medis, yakni pembayaran klaim meningkat secara drastis sehingga perusahaan harus melakukan penyesuaian biaya atau repricing.
Karena itu, jadilah pasien dan nasabah yang cerdas.
Asuransi kesehatan tidak menjamin semua penyakit tetapi menjamin risiko finansial jika terjadi sesuatu penyakit.