Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Konflik Palestina Vs Israel, PSI Dorong Gencatan Senjata Segera Mungkin

Raja mengatakan PSI mengutuk segala bentuk konflik dan perang di manapun dan pihak manapun yang terlibat.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Soal Konflik Palestina Vs Israel, PSI Dorong Gencatan Senjata Segera Mungkin
Tribunnews.com/Gita Irawan
Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni di Taman Langit Kota Manado pada Jumat (13/10/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni mengatakan PSI mendorong pohak-pihak terkait yang saat ini terlibat konflik Hamas VS Palestina melakukan gencatan senjata secepatnya.

Raja mengatakan PSI mengutuk segala bentuk konflik dan perang di manapun dan pihak manapun yang terlibat.

Baca juga: Kemenag Imbau Umat Muslim Salat Ghaib untuk Korban Konflik Palestina-Israel

Pada saat bersamaan, kata dia, PSI yakin hanya perdamaian lah yang akan membuat masyarakat sejahtera dan jauh dari marabahaya.

"Dalam konteks itu kami merekomendasikan agar pihak-pihak terkait di Palestina sana untuk melakukan kegiatan gencatan senjata (ceasefire) sesegera mungkin dan kemudian dicari titik-titik dalam perundingan," kata dia di Taman Langit Kota Manado pada Jumat (13/10/2023).

Baca juga: Menteri ESDM Was-was Harga Minyak Mentah Meroet karena Konflik Israel-Palestina

"Karena kalau yang dicari titik tengkar pasti banyak. Tapi yang harus dilakukan adalah mengurai titik-titik tengkar itu dan menemukan titik temu. Nah hanya dengan itulah perdamaian abadi seperti yang diamanahkan oleh Undang-Undang Indonesia bisa terjadi," sambung dia.

Ia mengatakan salah satu solusi terkait konflik Hamas dan Israel tersebut adalah solusi dua negara di mana Palestina dan Israel dapat hidup berdampingan.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, solusi tersebut sangat mungkin dilakukan untuk perdamaian yang berkelanjutan.

"Ya, salah satunya adalah dua negara ini harus hidup secara berdampingan. Two state solution itu merupakan satu hal yang sangat mungkin dilakukan agar ada perdamaian yang sustainable peace, yang berkelanjutan atau perdamaian yang permanen," kata dia.

Ketika ditanya perihal kekhawatiran soal potensi konflik tersebut akan meningkatkan intoleransi di Indonesia, dia mengatakan setiap pihak tentu memiliki cara pandangnya.

Akan tetapi, kata dia, yang paling penting adalah jangan sampai konflik yang terjadi jauh dari Indonesia justru membuat dalam negeri sendir8 tercabik-cabik 

"Kita memiliki solidaritas tentu tidak hanya di tapal batas Indonesia. Solidaritas kemanusiaan itu borderless namun tentu ya jangan sampai seperti yang dikatakan Ketum (Kaesang) tadi, malah kita yang berantem di media sosial antara satu pendukung dengan pendukung yang lain dengan justifikasi yang dikonsumsi sendiri," kata dia.

Baca juga: Baru 4 WNI yang Mau Dievakuasi Keluar Wilayah Palestina dan Israel

"Jadi berharap kita bisa berdamai dengan diri kita  sendiri terutama dengan teman-teman, sahabat, dengan komunitas kita di Indonesia dulu," sambung dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas