Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Asal Mula Munculnya Kisah Mistis Kampung Mati di Cepoko Semarang, Semua Gara-gara Penjarahan

Sebuah kampung di RT 4 RW 1 Kelurahan Cepoko Gunungjati, Kota Semarang, belakangan ramai jadi perbincangan karena disebut sebagai kampung mati

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Asal Mula Munculnya Kisah Mistis Kampung Mati di Cepoko Semarang, Semua Gara-gara Penjarahan
Tribun Jateng/Agus Salim
Sejumlah rumah kosong di Kelurahan Cepoko Gunungpati Kota Semarang yang belakangan viral disebut sebagai kampung mati, Sabtu (14/10/2023). (TRIBUNJATENG/Agus Salim) 

Namun, kondisi di Kelurahan Cepoko yang dulu masih sepi, membuat keamanan perumahan tersebut minim.

Alhasil, banyak terjadi penjarahan yang membuat penghuni rumah satu persatu berpindah.

"Dulu awalnya itu hanya 2-3 rumah. Terus nambah-nambah. Tapi karena di sini dulu sepi, ada garong masuk rumah. Minta-minta uang, terus yang punya rumah takut," jelasnya.

Musanusi menambahkan, kawasan perumahan tersebut mulai kosong sekitar tahun 2000-an.

Sejak saat itu, lokasi perumahan tidak dihuni hingga sekarang. "Itu tanah sekitar 5 hektar sudah kosong sejak tahun 2000-an," imbuhnya

Musanusi menampik jika perumahan tersebut sebagai tempat angker. Menurutnya, warga sekitar tak pernah menjadi korban teror seperti yang tersebar di media sosial.

"Warga sekitar menganggap di sini tidak angker malah. Mungkin kalau ada hantu kakek tua kemungkinan ya gitu, namanya lelembut ya bisa saja ada. Karena rumah lama nggak ditempati. Tapi kami tidak menganggap di sini angker," sambungnya.

Berita Rekomendasi

Hoaks teror mistis

Sesepuh Kelurahan Cepoko, Suharno juga membantah kawasan tersebut sebagai lokasi yang mistis.

Dia belum pernah mendapat laporan warga mengenai teror kemistisan di lokasi tersebut. "Saya jadi RW sejak 11 tahun kurang lebih tahun 90n. Belum pernah menerima laporan adanya hal-hal yang mistis," katanya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu sore (14/10/2023).

Ia menjelaskan, pengosongan rumah di lokasi tersebut merupakan imbas dari kasus pencurian yang membuat warga di sana tidak betah.

"Itu faktor keamanan, bukan karena faktor mistis atau apa menurut saya. Dulu sering kemalingan, ada saja yang dicuri. Nah lama-lama kan warga eggak betah, terus ditinggal penghuni,"

"Dan setelah ditinggal terus kosong, perawatan diserahkan ke orang-orang. Ternyata malah semakin menjadi, yang punya rumah tidak kerasan." terangnya.

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas