Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Seknas KIB - Universitas Bojonegoro Gelar Diskusi Bertema Etika Politik dan Pertumbuhan Ekonomi

Sekretariat Bersama Kuning, Ijo, Biru (Sekber KIB) berkolaborasi dengan Universitas Bojonegoro Jawa Timur dengan menggelar diskusi bertema

Penulis: Erik S
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Seknas KIB - Universitas Bojonegoro Gelar Diskusi Bertema Etika Politik dan Pertumbuhan Ekonomi
Istimewa
Sekretariat Bersama Kuning, Ijo, Biru (Sekber KIB) berkolaborasi dengan Universitas Bojonegoro Jawa Timur dengan menggelar diskusi bertema “Etika Politik dan Pertumbuhan Ekonomi”, Senin (16/10/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, BOJONEGORO- Sekretariat Bersama Kuning, Ijo, Biru (Sekber KIB) berkolaborasi dengan Universitas Bojonegoro Jawa Timur dengan menggelar diskusi bertema “Etika Politik dan Pertumbuhan Ekonomi”, Senin (16/10/2023).

Narasumber dalam diskusi tersebut yakni pengamat politik Rocky Gerung, pakar hukum tata negara Refly Harun, Koordinator Sekber KIB Habil Marati, mantan pimpinan KPK Saut Situmorang dan Yasin Kara.

Rocky mengajak mahasiswa memperhatikan etika politik para politisi saat ini. Menurut Rocky, keikutsertaan anggota keluarga pejabat pemerintah dalam kontestasi politik dalam waktu dekat ini termasuk melanggar etika politik.

Rocky menyoroti etika politik dari cawe cawe Presiden Jokowi yang seakan mendorong menjadikan Gibran sebagai wapres.

“Ambisi besar dari Jokowi inilah yang membuat terjadi degradasi etika dan moral,” kata Rocky.

Rocky menegaskan, sangat berbahaya bila nafsu kuasa tidak didasari kemampuan dan track record. Oleh karena itu dari semua capres yang muncul, hanya pasangan Anies-Muhaimin yang paling siap dan menjanjikan perubahan untuk Indonesia.

Sementara itu Refly Harun, pakar hukum tata negara mengaku miris dengan etika politik saat ini yang ambruk. MK yang menguji materi batasan usia capres - cawapres pun menjadi polemik. Apalagi Ketua MK merupakan adik ipar dari Jokowi.

BERITA TERKAIT

“Jadi ini poin yang harus jadi concern AMIN bila menang,” tandasnya.

Sementara itu Koordinator KIB, Habil Marati menyoroti dinamika di MK soal usia persyaratan cawapres. Karena semua kebijakan Presiden Jokowi sangat menguntungkan oligarki, seperti UU Omnibus Law yang memanjakan para investor sehingga atas nama investasi semua ditabrak.

“Seperti kasus Rempang yang bisa jadi preseden di tempat lain. Negara seharusnya melindungi tumpah darah bukan untungkan oligarki atas nama investasi," kata dia.

Habil Marati meyakini situasi kondisi saat ini harus ada perubahan. Oleh karena itu diharapkan para mahasiswa mendukung Anies Baswedan pada Pilpres 2024.

“Duet Anies-Muhaimin adalah solusi bangsa. Saya yakin duet Amin yang cocok pimpin Indonesia,” tegasnya.

Dalam diskusi ini nampak di lokasi Prof Anwar Sanusi, Sirojudin Wahab dan Andrianto Andri.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas