Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PKB Sebut Tembok Rezim Jokowi Makin Hari Makin Tinggi

Gejala itu yang membuat mereka merasa perlu menumbuhkan kesadaran perlunya muncul calon presiden dan wakil presiden alternatif

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in PKB Sebut Tembok Rezim Jokowi Makin Hari Makin Tinggi
istimewa
Wakil Sekretaris Dewan Syura PKB, Maman Imanul Haq 

Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut rakus kekuasaan oleh Wakil Sekretaris Dewan Syura PKB, Maman Imanul Haq.

Hal itu ia sampaikan dalam pidatonya saat menghadiri kegiatan peluncuran Jurkam Amin di Gedung Joang 45, Jakarta Pusat, Rabu (18/10/2023). 

Maman mengatakan saat ini ada tembok yang dibangun pihak-pihak yang memimpin makin tinggi.

Dinding itu diakui Maman telat ia sadari.

Ia justru mengapresiasi rekannya aktivis Jumhur Hidayat yang lebih dulu.

"Problemnya adalah yang membangun tembok hari ini makin tinggi. Saya dengan Pak Jumhur dulu bareng sama-sama mendukung Jokowi, kita ngobrol, punya kantor sendiri di Menteng, tiba-tiba Pak Jumhur duluan sadar daripada saya," kata Maman, Rabu (18/10/2023).

Baca juga: Profil Maman Imanul Haq, Wakil Sekretaris Dewan Syura DPP PKB 2019-2024, Anggota DPR RI Komisi VIII

Berita Rekomendasi

"Baru kelihatan bahwa status quo. Bahwa ada orang-orang yang mengambil keuntungan, bahwa pengelolaan sumber daya alam, bahwa ada orang yang mengakali anggaran termasuk undang-undang, itu sudah berkumpul di sana semuanya," ungkapnya.

Maman menambahkan, gejala itu yang membuat mereka merasa perlu menumbuhkan kesadaran perlunya muncul calon presiden dan wakil presiden alternatif. 

Ia mengutip ayat Alquran yang pada intinya menyampaikan bahwa kekuasaan harus berputar, tidak boleh dipegang oleh orang-orang yang itu-itu saja.

"Ada dua kubu yang hari ini bertengkar, berseteru, antara Jokowi dan Megawati, kalau ini dibiarkan terus-menerus seolah-olah negara ini akan dikuasai," kata Maman.

Lebih lanjut Maman menjelaskan bagaimana Jokowi dan Megawati yang dari permukaan kelihatan satu partai politik namun justru kini berada pada posisi berseberangan.

"Saya masih ingat di Solo, ada presiden, ada Mbak Puan, ada Prabowo, ada Airlangga, ada Zulhas, lalu tiba-tiba Mbak Puan bilang, partai berdarah-darah yang menjadi menteri malah ketua relawan," kata Maman.

Pernyataan itu ia lontarkan menyinggung terpilihnya Ketua Umum Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi sebagai Menkominfo belum lama ini.

Maman mengeklaim, politik transaksional seperti itu tidak akan terjadi jika bakal capres-cawapres yang mereka usung, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, terpilih.

"Kalaupun nanti ada yang jadi menteri atau apa pun, saya sudah ngobrol dengan Mas Anies dan Muhaimin. Pilihan kita adalah siapa yang bisa membawa yang terbaik bagi bangsa ini itu yang berhak untuk tampil," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas