Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejarah Hari Santri Nasional yang Diperingati pada 22 Oktober 2023

Berikut ini sejarah Hari Santri Nasional yang diperingati pada 22 Oktober 2023. Hari Santri bermula dari Resolusi Jihad melawan Belanda.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Sejarah Hari Santri Nasional yang Diperingati pada 22 Oktober 2023
Pinterest/Freepik
Kh Hasyim Asy'ari dan Hari Santri Nasional -- Berikut ini sejarah hari santri yang akan diperingati pada 22 Oktober 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini sejarah hari santri nasional yang diperingati pada 22 Oktober 2023.

Sejarah hari santri diawali dengan kembalinya tentara Belanda ke Indonesia untuk merebut wilayah jajahan setelah Jepang kalah dalam Perang Dunia II.

Saat itu, Indonesia sudah mendeklarasikan kemerdekaannya.

Tentara Belanda datang ke Pulau Jawa dan hendak menguasai Surabaya.

Seorang tokoh pemuda bernama Soekarno bertanya kepada KH. Hasyim Asy'ari tentang makna mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari Belanda.

Baca juga: 30 Ide Tema Acara Hari Santri 2023 yang Penuh Semangat dan Inspiratif

KH. Hasyim Asy'ari lalu menjawab dengan tiga fatwa, yang terdiri dari:

- Hukum memerangi orang kafir yang merintangi kemerdekaan Indonesia adalah fardlu'ain bagi setiap orang Islam

Berita Rekomendasi

- Hukum orang yang meninggal dalam perang melawan NICA (Tentara Belanda) dan komplotannya adalah mati syahid

- Hukum orang yang memecah persatuan Indonesia adalah wajib dibunuh.

Atas dasar fatwa ini, para ulama se-Jawa dan Madura mengukuhkan Resolusi Jihad dalam rapat yang digelar pada tanggal 21-22 Oktober 1945 di kantor Pengurus Besar Nahdatul Ulama (NU) di Bubutan, Surabaya, Jawa Timur seperti dijelaskan di laman Kemdikbud.

Hasilnya, fatwa Resolusi Jihad Fi Sabilillah ini disebarkan melalui masjid, mushala, dan gethuk tular (dari mulut ke mulut).

Kondisi di salah satu sudut kota saat Pertempuran Surabaya terjadi pada 10 November 1945.
Kondisi di salah satu sudut kota saat Pertempuran Surabaya terjadi pada 10 November 1945. (panoramio.com via kompas.com)

Baca juga: Apel Hari Santri 22 Oktober 2023: Lokasi dan Tata Cara Pelaksanaannya

Selain Hizbullah dan Sabilillah, anggota laskar lainnya juga pergi ke Surabaya.

Setelah terbitnya Resolusi Jihad, tokoh pahlawan nasional, Bung Tomo, memberikan pidato untuk menggelorakan semangat rakyatnya.

Sebelumnya, Bung Tomo menemui KH. Hasyim Asy’ari di Pesantren Tebuireng.

KH. Hasyim Asy’ari menyarankan pekik takbir harus senantiasa mengiringi pidato Bung Tomo.

Resolusi Jihad berhasil menjadi pegangan spiritual bagi para pemuda pejuang di kawasan Jawa dan Madura.

Ultimatum dari Belanda sama sekali tidak meruntuhkan mental pejuang dan rakyat Surabaya.

Para ulama juga menjadi garda depan pertempuran di Surabaya.

Dalam pertempuran sengit itu, pemimpin Sekutu Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby tewas.

Penetapan Hari Santri

Ilustrasi berdoa
Ilustrasi berdoa (Istimewa)

Baca juga: Bunyi Ikrar Santri Nasional, Inilah Tema dan Link Download Logo Peringatan Hari Santri 2023

Persatuan pemuda dalam pertempuran Surabaya tidak dapat dilepaskan dari Resolusi Jihad 22 Oktober 1945, yang kini diperingati sebagai Hari Santri Nasional.

Hari Santri Nasional ditetapkan olehPresiden Joko Widodo pada tanggal 22 Oktober 2015 di Masjid Istiqlal Jakarta, dikutip dari laman SMK Itaba.

Penetapan Hari Santri Nasional bertujuan mengingat dan meneladani semangat jihad para santri yang merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang digelorakan para ulama. 

Hari Santri Nasional resmi diperingati setiap tanggal 22 Oktober.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Hari Santri

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas