Pekan Kebudayaan Nasional, Kemendikbudristek: Budaya Jantungnya Pembangunan Manusia
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid tekankan pentingnya pembangunan manusia di kota-kota selain dari pembangunan infrastruktu
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Whiesa Daniswara
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid menekankan pentingnya pembangunan manusia di kota-kota selain dari pembangunan infastruktur.
Kemendikbudristek menggelar Festival Kata Kota Kita menjelang Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2023.
“Melalui Festval Kota Kata Kita kami ingin membangun berbagai macam komunikasi di berbagai level dengan ragam media untuk penduduk kota. Sebab ada satu dimensi yang tidak bisa diukur dengan infrastruktur yaitu pembangunan manusia,” jelas Hilmar.
Ia berharap melalui festival ini dapat memicu pembangunan manusia dan percakapan yang akan terus terjadi di berbagai level.
“Pembangunan manusia ini sejatinya jantungnya adalah kebudayaan. Festival Kata Kota kita dimaksudkan untuk memicu percakapan yang akan terus terjadi. Bagi saya ini adalah festival bercakap-cakap di berbagai macam level. Syukur ini menjadi gerakan saling menghubungkan satu sama lain yang erat tentang kebudayaan,” kata Hilmar.
Baca juga: Pekan Kebudayaan Nasional, Kemendikbudristek Gunakan Gedung Bappenas untuk Ruang Budaya
Kata Kota Kita juga merupakan salah satu bagian Kuratorial Gerakan Kalcer yang mewadahi pertemuan ragam suara warga kota.
Ketua Pelaksana Festival, Tatty Apriliyana, munuturkan bahwa Kota Kata Kita menampilkan Purwarupa yang memadukan kecerdasan artificial dengan sentuhan seni rupa, grafis, dan visual percakapan warga kota lewat karya seni.
“Kita percaya ruang tamu adalah tempat berkata-kata, dengan itu namanya menjadi Kata Kota Kita” tuturnya.
Kurator Gerakan Kalcer, Handoko Hendroyono, mengatakan bahwa berbagai kegiatan yang digelar selama Festival Kata Kota Kita, antara lain medsos kata kota kita, lorong interaktif kata kota kita, literasi kota kita, pasar kota kita, wicara kota kita, peragaan busana kota kita, musik kota kita, sinema kota kita, hingga simpul kata kota kita.
“Gerakan Kalcer mengoptimalkan budaya sebagai fondasi ekonomi kreatif yang memunculkan gagasan baru serta menjadi dasar dalam merumuskan penjenamaan kota dan cipta ruang lestari untuk melahirkan jenama kalcer berdaya,” ujar Handoko.
Baca juga: Jelang Pekan Kebudayaan Nasional, Kemendikbudristek Siapkan 40 Titik Ruang Tamu Budaya
Perhelatan ini puncaknya akan di gelar pada 20 sampai 29 Oktober 2023 ini, sejatinya telah berproses sejak Juni 2023 di 223 titik seluruh Indonesia.
Di mana seluruh proses-proses tersebut seperti bibit yang siap di petik dan disimpan dalam lumbung besar Kebudayaan, oleh karenanya metode aksi PKN 2023 adalah Pelumbungan.