Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

7 Strategi Diplomasi PR Tingkatkan Reputasi Suatu Bangsa: dari Olahraga hingga Kuliner

Terdapat tujuh strategi diplomasi public relations meningkatkan reputasi suatu bangsa.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Erik S
zoom-in 7 Strategi Diplomasi PR Tingkatkan Reputasi Suatu Bangsa: dari Olahraga hingga Kuliner
Istimewa
Sesi foto pada sharing session secara hybrid dengan topik 'Public Relations & Diplomacy' yang digelar LSPR bersama KJRI Chicago, Selasa (17/10/2023) pekan ini pukul 15.00 waktu setempat 

Laporan Hasiolan EP/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM - Terdapat tujuh strategi diplomasi public relations meningkatkan reputasi suatu bangsa.

Tujuh strategi itu melibatkan sektor olahraga hingga kuliner yang dapat menaikkan image positif sebuah negara.

Hal itu menjadi topik pembahasan dalam sharing session secara hybrid dengan topik 'Public Relations & Diplomacy' yang digelar LSPR bersama KJRI Chicago, Selasa (17/10/2023) pekan ini pukul 15.00 waktu setempat.

Baca juga: Buah Kehumasan Yang Efektif, BRI Dinobatkan Sebagai ‘Best Government Public Relations in Indonesia’

Diskusi itu ertempat di KJRI Chicago, dengan tuan rumah Konsul Jenderal RI di Chicago, Listyowati.

Hadir sebagai narasumber, Dr Prita Kemal Gani selaku Founder & CEO LSPR Institute of Communication & Business.

"Kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman dan keahlian dalam diplomasi modern melalui aspek Public Relations sebagai salah satu cara yang penting dan relevan," tulis penjelasan LSPR dalam keterangannya, Sabtu (21/10/2023).

Berita Rekomendasi

Dijelaskan, public relations berperan penting dalam mempengaruhi persepsi, membangun hubungan antar budaya, dan menciptakan kesempatan untuk dialog konstruktif pada tingkat internasional.

Acara ini dihadiri secara hybrid dengan peserta KJRI Chicago, KJRI San Francisco, KJRI Houston, dan KJRI New York, perwakilan mahasiswa serta diaspora Indonesia.

Sejumlah mahasiswa, tokoh masyarakat dan diaspora Indonesia di wilayah kerja KJRI Chicago hadir secara langsung.

Mengutip Hassan Wirajuda (Menteri Luar Negeri Republik Indonesia tahun 2001 hingga tahun 2009), dijelaskan kalau public relations dan Diplomat memiliki tanggung jawab dan peran yang sama, yaitu untuk mendapatkan informasi dan memberikan informasi.

Baca juga: KKP Raih Sejumlah Penghargaan di Ajang Public Relations Indonesia Award

Berdasarkan data dari Linkedin, Indonesia memiliki jumlah praktisi Public Relations sebanyak 251.000. Sebanyak 210 Kampus di Indonesia memiliki Fakultas Komunikasi dengan major Public Relations.

Setiap tahunnya, ada 10.000 lulusan Public Relations.

Konjen RI di Chicago Listyowati menyampaikan apresiasi kepada LSPR.

“Public relations berperan strategis dengan menghadapi tantangan saat ini. Sehingga PR lekat dengan dunia diplomasi, bagaimana PR berperan membangun hubungan dengan pihak lain. Dulunya lebih dikenal membangun citra, namun sekarang peran PR lebih strategis lagi. Kita sendiri mengenal adanya public diplomacy untuk bisa bagaimana mempengaruhi atau diplomacy public menjadi soft power atau berusaha mendekati hubungan negara pihak lain," katanya.

"Mengutip dari buku biografi Ibu Prita, 30 tahun sebagai pendidik, ilmu pengetahuan investasi paling berharga. Public relations and diplomacy yang saling mendukung. Beruntung sekali dapat berinteraksi secara fisik atau melalui zoom. Kami mengucapkan selamat atas ibu prita atas capaian beliau sebagai tokoh pendidik dan pemimpin di LSPR,” katanya.

Adapun Prita Kemal Gani memberikan manfaat dan wawasan terkait diplomasi public relation.

“Setiap warga negara Indonesia berperan sebagai Public Relations Indonesia. Layaknya Diplomat dan Duta Besar Indonesia yang menjaga reputasi Indonesia dengan baik. Jika reputasi Indonesia terbentuk dengan baik, maka akan memberikan dampak positif, salah satunya, peningkatan pariwisata, peningkatan jumlah ekspor, Investasi , penerimaan warga negara Indonesia di seluruh dunia,” kata dia.

Dalam paparan nya, Prita menjelaskan tujuh strategi untuk meningkatkan reputasi suatu bangsa.

Baca juga: 9 Mahasiswa Amerika Peserta Program Pertukaran Budaya dan Layanan Masyarakat Kunjungi KJRI Chicago

"Stategi pertama, Figur kepemimpinan - Pemimpin suatu negara memiliki 44 persen dari reputasi negara, yang menjadikan pernyataan bahwa seorang Pemimpin terpilih dengan terpercaya," kata dia.

Selain branding pemimpin, faktor yang kedua adalah melalui olahraga (sport) yaitu branding atletnya.

"Indonesia terkenal selalu juara dalam badminton, suatu negata apabila dapat menghasilkan banyak atlet atlet terbaik sekelas championship Dunia, menandakan bahwa negara tersebut kuat (tinggi endurance nya) juga mempunyai disiplin yang baik, kualitas hidup yang baik, serta memiliki daya saing (competitiveness) yang tinggi," papar dia.

Setelah Olahraga, faktor berikut yang ketiga dan keempat adalah Pariwisata dan Budaya.

"Diplomasi budaya yang paling mudah untuk dapat disebarkan ke seluruh negara adalah melalui film karena sebagai seorang PR kita harus dapat memberikan gambaran , narasi, lokasi dan tokoh dalam film yang di sesuaikan dengan pesan yang ingin di sampaikan," katanya.

Aktor, Artis, Youtuber - Melalui perwakilan influencer ini lah yang dapat memberikan kesan dan warna dari negara untuk dapat direpresentasikan ke khalayak luas.

Kelima, Diplomasi Kuliner - Makanan yang dikonsumsi sehari-hari juga dapat menjadi citra bangsa yang membanggakan karena dapat membangun hubungan dan promosi wisata lebih bervariasi dalam menjalankan diplomasi

Keenam Pendidikan - Dengan memberikan pendidikan yang berkualitas, berstandar internasional untuk masyarakat, dapat menghasilkan lulusan yang kompetitif di dunia yang dapat membanggakan Indonesia.

Ketujuh, Keamanan & Situasi Publik - Cara tanggap suatu negara mengatasi suatu isu keamanan negara, menjadikan citra bahwa negara tersebut dapat menjaga masyarakat nya dalam perdamaian.

Baca juga: KJRI New York Peringatkan WNI Soal Badai Tropis Henri di Wilayah Northeast

Acara berjalan dengan lancar dan peserta aktif berpartisipasi. Konsul Jenderal RI di Houston,  Andre Omer Siregar turut mengapresiasi dengan paparan Prita.

Sementara itu, Konsul Jenderal RI di San Francisco, Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa materi ini sangat diperlukan untuk penguatan kembali diplomasi di tengah disrupsi teknologi.

Acara ditutup dengan ramah tamah dan foto bersama.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas