Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PROFIL Jenderal Budi Gunawan Kepala BIN yang Diisukan akan Diganti Dampak Retaknya Jokowi & Megawati

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan melakukan perombakan atau reshuffle kabinet dalam waktu dekat. Kepala BIN dikabarkan ikut diganti.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in PROFIL Jenderal Budi Gunawan Kepala BIN yang Diisukan akan Diganti Dampak Retaknya Jokowi & Megawati
Kolase Tribunnews
Kepala BIN Budi Gunawan (Kiri) dan Presiden Jokowi (Kanan). Selama ini, Budi Gunawan dikenal sangat dekat dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. 

Setelahnya, Budi beberapa kali dipindahtugaskan ke sejumlah wilayah dengan jabatan yang berbeda, mulai dari Polda Lampung, Palembang, hingga Bogor.

Dikutip dari Kompas.com, tahun 1999, Budi yang sudah berpangkat Komisaris Besar (Kombes) dipercaya sebagai ajudan Megawati Soekarnoputri yang saat itu menjabat Wakil Presiden. Sampai Mega naik tahta ke kursi RI-1 selama 2000-2004, Budi masih setia menjadi ajudan.

Sejak saat itu, karier Budi kian cemerlang. Dia menjadi jenderal termuda Polri ketika tahun 2004 dipromosikan naik pangkat dari Kombes menjadi Brigadir Jenderal (Brigjen) dengan jabatan sebagai Kepala Biro Pembinaan Karier (Karo Binkar) Mabes Polri.

Tahun 2006-2008, Budi dipercaya menjabat sebagai Kaselapa Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri.

Setelahnya, dia sempat menjabat sebagai Kapolda Jambi selama setahun.

Tak lama, Budi naik pangkat menjadi bintang dua atau Inspektur Jenderal (Irjen).

Dia juga dipromosikan sebagai Kepala Divisi Pembinaan Hukum (Kadiv Bikum) Polri, berlanjut sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri, hingga Kapolda Bali.

Berita Rekomendasi

Terus meroket, Budi naik pangkat menjadi bintang tiga atau Komisaris Jenderal (Komjen) dan dipromosikan sebagai Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Kalemdikpol), lembaga yang membawahi Akpol, Sekolah Staf dan Pimpinan Polri (Sespim), PTIK, dan lainnya.

Batal jadi Kapolri

Pada Januari 2015, Jokowi mengusulkan nama Budi Gunawan sebagai calon Kapolri tunggal ke DPR. Saat itu, DPR menyatakan Budi lolos uji kelayakan dan kepatutan.

Namun, beberapa hari setelahnya, Budi ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena kasus dugaan transaksi mencurigakan.

Menyikapi penetapan tersangka tersebut, Presiden Jokowi menunda pelantikan Budi dan menujuk Badrodin Haiti sebagai pelaksana tugas (Plt) Kapolri.

Bersamaan dengan itu, Budi mengajukan gugatan praperadilan atas kasus yang menjeratnya. Pertengahan Februari 2015 dia dinyatakan menang gugatan praperadilan sehingga lolos dari hukum.

Namun demikian, Jokowi pada akhirnya mengirimkan surat pergantian Kapolri baru atas nama Badrodin Haiti. Sementara, Budi Gunawan ditunjuk menjadi Wakapolri.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas