Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Belajar Diplomasi Internasional, Siswa Indonesia Ikuti Simulasi Sidang PBB

Sebanyak 240 siswa-siswi SMA dari 46 sekolah di DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Lampung mempelajari diplomasi

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Belajar Diplomasi Internasional, Siswa Indonesia Ikuti Simulasi Sidang PBB
istimewa
Mantan Utusan Tetap Republik Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Dr. Dian Triansyah Djani, S.E., M.A. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 240 siswa-siswi SMA dari 46 sekolah di DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Lampung mempelajari diplomasi, dan kemampuan menemukan solusi untuk menyelesaikan permasalahan dunia.

Para siswa mempelajari cara kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), serta masalah dunia terkini yang menjadi perhatian PBB dalam program HighScope Model United Nations (HSMUN).

"Konferensi model PBB seperti HighScope MUN adalah tempat yang tepat untuk berlatih dan mempelajari diplomasi dan negosiasi, dan saya mendorong para peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, terlibat dalam debat yang bijaksana dan bermanfaat, serta mendengarkan ide-ide pihak lain, bahkan jika Anda tidak setuju dengan mereka,” ucap Sekretaris Jenderal HighScope Model United Nations 2023, Aldrich Ignatius, melalui keterangan tertulis, Rabu (23/10/2023).

Selama dua hari berlangsungnya HSMUN, para siswa belajar beberapa keterampilan yang diperlukan di abad 21,seperti berbicara di depan umum, debat, menulis, negosiasi, penelitian, pemecahan masalah, pembentukan konsensus, kompromi, dan kerja sama.

Acara ini dimulai pada tanggal 18 Oktober 2023 dengan Technical Meeting yang dihadiri oleh seluruh peserta.

Mantan Duta Besar Indonesia untuk Kenya, Drs. Sunu Mahadi Soemarno, MA membagikan pengalamannya di lapangan dan jejak karirnya sebagai pelaku diplomasi yang mewakili Indonesia di berbagai negara.

Berita Rekomendasi

Acara ini juga dihadiri oleh founder dan CEO Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) dan Penasihat Gender dan Pemuda untuk Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Diah Satyani Saminarsih dan mantan Utusan Tetap Republik Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Dr. Dian Triansyah Djani, S.E., M.A.

"Pembelajaran diplomasi tidak terbatas pada format Model United Nations. Diplomasi dapat dipelajari dan dipraktikkan melalui banyak cara. Ada berbagai jenis diplomasi, yakni multilateral, bilateral, dan regional. Ini berarti Anda harus pandai dalam berbagai hal," ucap Djani.

Selama sesi Konferensi, perwakilan dari berbagai sekolah akan mewakili negara-negara yang ada dalam Model United Nations, dan ada delapan dewan secara keseluruhan.

Delapan dewan tersebut, antara lain Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa (ECOSOC), Perserikatan Bangsa-Bangsa Khusus Pertemuan (UNSS), Komite Krisis Sejarah (HCC), Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHRC), Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNSC), dan Asosiasi Koresponden Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNCA).

Baca juga: Hari Ini Pengumuman Hasil Sanggah, Cek Cara Simulasi SKD CPNS 2023

Selama sesi komite, setiap peserta atau delegasi akan memiliki kesempatan untuk menjelaskan sikap negaranya tentang masalah yang dibahas, membela argumen dan hak negaranya, dan berusaha untuk mendapatkan dukungan dari negara-negara lain untuk resolusi yang mereka rumuskan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas